Liverpool vs Manchester City, Bukan Tempat Tamu Berpesta

Liverpool vs Manchester City,  Bukan Tempat Tamu Berpesta

LIVERPOOL – Juergen Klopp telah kembali membuat Anfield mengerikan bagi para lawan yang menantang Liverpool. Bahkan, para Liverpudlian –fans Liverpool– samar-samar mengingat kapan kali terakhir mereka kalah di sana. Nyaris setahun mereka tak tersentuh kekalahan di Anfield. Bahkan, musim ini Liverpool telah memenangi enam di antara delapan pertandingan di Anfield. Kali terakhir mereka kalah saat menjamu Manchester United 0-1 pada 17 Januari lalu. Kali ini giliran klub Manchester lainnya, Manchester City, yang datang mengganggu (siaran langsung RCTI/beIN Sports 1 pukul 00.30 WIB). Kemenangan 4-1 atas Stoke City (28/12) telah menjadikan Liverpool tak terkalahkan dalam 16 laga terakhir di Anfield. Berbicara tradisi, City juga datang dengan modal yang tidak dahsyat. Sejak Mei 2003, dari 18 kali lawatan, mereka kalah 13 kali dan imbang 5 kali. Namun, City sadar. Kalau tidak ingin semakin tertinggal oleh Chelsea yang memuncaki klasemen sementara Premier League, kemenangan adalah harga mati. Kutukan tak pernah menang dalam 16 tahun harus diakhiri dan rekor tak terkalahkan Liverpool kudu diputus. ’’Tujuh poin itu terlalu banyak. Itu gap yang besar. Kami tidak boleh semakin memperlebarnya,’’ kata bek kiri City, Gael Clichy kepada Mirror. Lantas, bagaimanakah cara City supaya hasratnya terpenuhi? ESPN menyebut ada beberapa solusi supaya bisa menghindarkan City menjadi klub top five pertama yang tumbang di Anfield. Comeback Sergio Aguero harus dimanfaatkan. Aguero yang sudah mencetak empat gol ke gawang Liverpool termasuk bomber dengan akurasi tembakan terbaik. Dari 61 kali tembakan di Premier League, 41 on target dan membuat 10 gol. Aguero butuh 6 kali tembakan per gol. Lemahnya antisipasi Liverpool dalam bola-bola crossing dari sayap bisa menjadi celah. Lihat saja cara Stoke City membobol gawang Simon Mignolet lalu. Itu terjadi dari skema crossing juga. Itulah kelemahan Mignolet. Plus lainnya, hanya Dejan Lovren yang punya duel udara di atas 3,5 per laga. Pemain lainnya di bawah dua kali. Lalu, jadilah seperti Burnley tim pertama yang mengalahkan Liverpool musim ini. Burnley langsung main dengan garis pertahanan tinggi. Strategi itu sangat berisiko karena Liverpool selalu sukses dalam mematahkan pressing. Di sinilah peran Raheem Sterling, Kevin de Bruyne, dan Aguero harus dimanfaatkan. Masalahnya, Liverpool punya pemain yang cepat. Sebut saja Sadio Mane atau Roberto Firmino. Dua pemain itulah yang bisa menjadi biang masalah bagi lini pertahanan City. Clichy atau Nicolas Otamendi yang lambat dalam bergerak bisa menjadi sasaran tembak Liverpool. Sebagaimana Chelsea menghabisi City awal Desember lalu. Ingat, agresivitas pemain Liverpool tengah on fire sekalipun pada laga dini hari nanti belum diperkuat Philippe Coutinho. Catatan 2,4 gol per laga tanpa Coutinho saat bermain di Premier League bisa menjadi pertanda bahwa Liverpool tidak lemah sekalipun tanpa Coutinho. Selain Coutinho yang belum fit 100 persen setelah pulih dari cedera engkel, Liverpool belum diperkuat Joel Matip yang mengalami cedera engkel. Dalam konferensi pers Klopp menilai, lini pertahanan menjadi kunci sekalipun serangan anak asuhnya masih menggila. ’’Kedua tim sama-sama bagus dalam counter attack. Begitu pun dalam menguasai bola. Jadi, kami harus mampu bertahan dari dua hal itu dalam level terbaik. Yang kami inginkan, kami mampu menghabisi mereka lagi di sini seperti tahun lalu (3-0 di Anfield) sekalipun sekarang mereka jauh lebih baik. Ini sungguh laga yang menarik,’’ bebernya. Kloppo –panggilan karib Klopp– tidak mau menjadikan rivalitasnya dengan Guardiola sebagai hal utama di balik laga ini. Di satu sisi, nakhoda 49 tahun tersebut menganggap duel ini bukan duel antara dirinya dan Klopp. Melainkan antara Liverpool dan The Citizens, julukan City. Begitu pun halnya dengan pengalamannya delapan kali beradu taktik dengan strategi atas Guardiola di segala ajang di Jerman. ’’Saya bisa mengatakan segalanya soal Pep saat dia berada di Bayern. Tapi, untuk apa. Itu tidak penting. Sebab, dia sekarang di City, dengan pemain berbeda, sistem berbeda pula,’’ ucap Klopp. Bagi Klopp, bukan gaya main Guardiola di Bayern yang ditakuti. Melainkan yang dimainkan Guardiola kala menangani Barcelona. ’’Sebab, gaya main Barca lebih bergantung dari pemain yang kalian miliki. Tidak semua klub bisa melakukannya. Andai mereka besok bermain seperti Barca, itu akan menyulitkan,’’ tambahnya. (ren/c19/ham)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: