MotoGP, Rekrut Cyclist Sebagai Pelatih Fisik
BOLOGNA - Tahun 2016 telah berakhir dan itu berarti perpisahan juara tiga kali MotoGP Jorge Lorenzo dengan Yamaha menjadi resmi. Kontrak pembalap asal Majorca itu dengan pabrikan berlogo Garpu Tala habis pada 31 Desember. Pada hari pertama di tahun baru ini, Lorenzo membukanya dengan mengunggah foto-foto terbaru dengan tim barunya Ducati. Pada akun Instagram-nya, Lorenzo mengunggah foto secangkir kopi dengan gelas bertuliskan Ducati. Rupanya dia sedang berada di markas Ducati di Bologna, Italia. Hanya berselang beberapa waktu Lorenzo kembali mengunggah foto terbaru. Kali ini sedang memasang sticker nomor start kebesarannya #99 pada Desmosedici yang masih serba hitam. \'\'Salah satu hari terpenting dalam karirku. Motor baru, nomor baru, rumah baru. Ducati adalah sesuatu yang istimewa,\'\' tulisnya. Desmosedici adalah motor Ducati yang dulu pernah juga dicoba untuk ditaklukkan rival terbesar Lorenzo saat ini, Valentino Rossi pada musim 2011-2012. Namun gagal. Jika Lorenzo mampu merengkuh juara dunia bersama Ducati, tentu ini akan menjadi pukulan besar bagi legenda Italia tersebut. Lorenzo sudah menunggangi Desmosedici 2017 dua hari dalam uji coba di Valencia dua bulan lalu. Tentu dia telah merasakan begitu beratnya mengendalikan senjata Ducati di kelas premium tersebut. Seperti yang pernah dikatakanya, dua rider Ducati sebelumnya Andrea Iannone Desmosedici membutuhkan kemampuan fisik lebih besar untuk mengendalikannya. Di saat bersamaan, Lorenzo harus kehilangan pelatih fisiknya Marc Rovira yang memilih merapat ke kubu Pol Espargaro. Musim 2017 Espargaro pindah ke KTM bersama mantan rekan setimnya di Yamaha Tech 3 Bradley Smith. Untuk menempa fisiknya, Lorenzo kini merekrut seorang cyclist ternama Ivan Lopez Alarcon. Nama Alarcon tercatat dalam buku rekor dunia setelah berhasil menyelesaikan bersepeda sepanjang 819 kilometer selama 24 jam di Calafat, Spanyol pada 2013. Salah satu alasan mengapa MotoGP 2017 sangat menarik untuk ditunggu adalah pertarungan baru antara Lorenzo dan Valentino Rossi di atas motor yang berbeda. Ducati, setelah mencapai prestasi besar pada 2016 dengan memenangi dua seri balapan, plus mengeluarkan dana EUR 25 juta untuk mendatangkan Lorenzo, hanya memiliki satu tujuan: juara dunia MotoGP setidaknya pada 2018. Untuk itu mereka kini sedang membangun motor terbaik untuk Lorenzo. Sport Director Ducati Davide Tardozzi yakin, para insinyur di Bologna telah menemukan formula yang bisa membuat motor baru mereka tetap mampu tampil maksimal seperti musim 2016 meski tak lagi menggunakan winglet sebagai peranti aerodinamika. \'\'Kami akan berada di Sepang sejak 25 Januari untuk melakukan uji coba privat membandingkan fairing lama dan baru. (Pembalap uji) Michele Pirro dan Casey Stoner akan menjajalnya dan melihat perbedaan antara keduanya,\'\' terangnya seperti dilansir GPOne. Fans MotoGP harus bersabar karena Ducati baru akan menggunakan versi final dari fairing-nya pada seri pertama di Losail, Qatar. Tiga seri pertama, balapan akan digelar pada trek yang lebih cocok dengan Ducati. Karena itu Tardozzi menyatakan, potensi asli Ducati baru bisa diukur ketika lomba memasuki seri keempat di Jerez. \'\'Karena di sana kami selalu menemui banyak masalah,\'\' lanjutnya. Untuk mempercepat pengembangan Desmosedici GP17 Ducati juga memutuskan untuk menurunkan motor ketiga kepada rider Pramac, Danillo Petrruci. Bahkan jika ada evolusi motor di tengah musim, Petrucci yang akan menjajalnya untuk kali pertama. Ducati, kini, sejajar dengan Yamaha dan Honda dalam hal line-up pembalapnya. Ketiganya sama-sama memiliki rider dengan status juara dunia. Ducati memprediksi musim depan adalah tahun di mana kebangkitan akan berganti menjadi persaingan ketat di papan atas. \'\'Kami juga tetap mewaspadai Suzuki, karena mereka punya Andrea Iannone, seorang pembalap yang memiliki kecepatan dan bakat luar biasa,\'\' tandasnya. (cak)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: