Petambak Garam Peroleh Bantuan Irigasi

Petambak Garam Peroleh Bantuan Irigasi

PANGENAN- Lima desa di Kecamatan Pangenan menjadi target Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung untuk pelaksanaan revitalisasi jaringan irigasi program usaha garam rakyat. Kelima desa adalah Desa Pengarengan, Rawaurip, Bendungan, Pangenan, dan Ender. Untuk memulai program penataan irigasi, BBWS bersama Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) melakukan sosialisasi revitalisasi penataan jaringan irigasi program usaha garam rakyat, kemarin (12/9). Sosialisasi digelar di Aula Kantor Kecamatan Pangenan, dihadiri Kepala DKP Hj Nunung Nurjanah, Camat Pangenan Nanang Supriyanto, Manajer Project BBWS Rohmat Afandi, Koordinator Irigasi BBWS Cimanuk-Cisanggarung Ir H Sukat, serta Kapolsek Pangenan AKP Jufrini SH. Kepala DKP Hj Nunung Nurjanah mengatakan, revitalisasi penataan jaringan irigasi program usaha garam rakyat sudah berlangsung sejak 2011. Setelah dievaluasi, dampak dari program tersebut sangat positif untuk petambak garam. Oleh sebab itu, setelah dievaluasi, dari BBWS sangat merespons untuk diberikan program serupa dengan jumlah desa yang ditambah. \"Awalnya program ini berasal dari pengembangan usaha garam rakyat (pugar, red). Selanjutnya, ada pengembangan karena banyak dampak positif terhadap para petambak garam,\" ujarnya. Dia berharap, kelima desa mampu menghasilkan 115-200 ton garam per hektarenya. \"Anggaran di DKP terbatas, sehingga kami berterima kasih atas adanya program ini. Sebagai tindaklanjutnya, langkah awal kita akan bentuk lembaga penyangga harga garam,\" ucapnya Nunung. Koordinator Irigasi BBWS Cimanuk-Cisanggarung Ir H Sukat mengungkapkan, tujuan program yang digagasnya adalah untuk mencegah terjadinya impor garam ke Indonesia. Untuk program tersebut, lanjut dia, ada beberapa hasil yang diharapkan. Yang pertama adalah adanya peningkatan kualitas garam. Kemudian peningkatan kuantitas garam. Lalu adanya penahan lumbang atau saringan pada irigasi tambak. \"Tidak ada ganti rugi lahan dalam program ini. Mudah-mudahan para petambak garam di Kecamatan Pangenan bisa membuat surplus garam, di mana Cirebon adalah salah satu dari 8 daerah sentral penghasil garam di Indonesia,\" ungkap pria yang disebut-sebut bakal maju dalam Pemilihan wali kota Cirebon itu. Manajer Project BBWS Rohmat Afandi mengatakan, program ini memerlukan kantor khusus dalam memulai programnya, sehingga tidak akan mengganggu jadwal yang sudah direncanakan. \"Dukungan semua pihak menjadi barometer kesuksesan pelaksanaan program ini. Sebab, kita akan bekerja tidak main-main untuk menghasilkan garam terbaik,\" kata dia. Camat Pangenan Nanang Supriyanto didampingi Kepala Desa Pangenan MA Taufik merasa senang dengan adanya bantuan tersebut. \"Irigasi itu penting karena selama ini tambak garam di kelima desa memang susah mendapatkan air dari laut. Sehingga terjadi sedimentasi, tidak menghasilkan garam. OLeh sebab itu, kami sangat berterima kasih,\" kata Taufik. (mid)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: