Warga Berebut Air Bersih

Warga Berebut Air Bersih

Sudah Tiga Bulan Desa Girimukti Dilanda Kekeringan MAJALENGKA – Puluhan warga di Blok Kamuningsari Desa Girimukti, Kecamatan Kasokandel, Rabu siang (12/9) berebut air bersih yang didrop PDAM Majalengka. Tampak warga mulai usai muda, dewasa hingga para orang tua antusias untuk mendapatkan air bersih yang kini menjadi barang langka di kawasan Dusun Cibatu, Kanyare dan Cikiok. Beberapa di antara mereka bahkan ada yang langsung meminum dan mengusapkan air tersebut ke muka dan kepala mereka. Ini dilakukan untuk mendinginkan suasana di tengah terik matahari. Kaur Kesra Desa Girimukti, Husaini kepada Radar menyatakan, datangnya suplai air bersih dari PDAM yang langsung diserbu warga pada tiga dusun ini lantaran sudah hampir tiga bulan terakhir dilanda kekeringan. Menurutnya, sekitar pertengahan buan Juli lalu, kekeringan memang sudah terjadi di desanya, akan tetapi baru melanda sebagian areal pesawahan desa yang mengandalkan tadah hujan. Namun, lanjut dia, tepat sebelum bulan puasa lalu, kekeringan mulai marambah ke kawasan pemukiman warga. Di mana banyak sumur yang mulai mengering dan volume air di sumur warga terus menyusut. “Yah, sekitar mau Lebaran hampir sudah tidak ada air di sumur. Baik di sumur gali ataupun sumur bor. Beberapa warga mencoba mengakali dengan memperdalam galian. Ada yang berhasil dapat air, ada juga yang nggak,” ujarnya diiyakan Ketua RW 01, Sukri. Ditambahkan Sukri, untuk mendapatkan air bersih dari sumur, banyak warga yang sengaja menyalakan pompa air sumurnya pada malam hari. Karena menurutnya jika dipaksa menimba pada siang hari, hasilnya kurang maksimal karena air yang keluar sangat kecil. “Kondisi topografi wilayah di desa tersebut merupakan perbukitan yang cukup gersang dan tidak ada sumber mata air lagi, selain memanfaatkan air resapan tanah atau sumur,” paparnya. Sedangkan untuk konsumsi minum dan memasak, warga sudah jarang lagi memanfaatkan air tanah, sehingga sebagian warga yang mampu menyiasatinya dengan membeli air galon isi ulang. Oleh karenanya, ia berharap bantuan drop air semacam ini bisa terus diupayakan dalam waktu yang berjangka oleh pemerintah. “Ya sampai musim hujan kembali turun dan sumur warga kembali terisi oleh air resapan tanah,” pungkas dia. (azs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: