Sempat Takut Tawuran, Aktivitas SDN Curug Sudah Normal
KANDANGHAUR – Sempat terganggu, aktivitas kegiatan belajar dan mengajar (KBM) di SDN Curug 1 Desa Curug, Kecamatan Kandanghaur, berangsur normal. Ratusan murid di SD yang letaknya tidak jauh dari lokasi penyerangan ribuan massa ke Blok Bojong itu, mulai belajar seperti hari-hari biasanya. “Sekarang sudah mulai normal, anak-anak pada berangkat lagi ke sekolah,” ujar salah seorang guru Munari Jaya kepada Radar, Sabtu (14/1). Diakuinya, pasca amuk massa pada Selasa sore (10/1) lalu, esok harinya KBM di SDN Curug 1 terpaksa dibubarkan. Gara-garanya, para orang tua murid ramai-ramai menjemput anak mereka menyusul adanya isu bakal terjadi serangan susulan. “Itu terjadi pada hari Rabu kemarin. Sekolah tidak diliburkan, tapi pagi sekitar jam 9, orang tua pada jemput anak-anaknya. Pada buru-buru pulang, takut ada serangan lagi. Kami tidak bisa menghalangi,” kata dia. Sehari kemudian atau Kamis (11/1), KBM tetap berjalan. Namun sayangnya, kehadiran siswa tidak optimal. Dari sebanyak 250 peserta didik, terdapat 50 anak yang tidak berangkat sekolah. Setelah didata, mayoritas mereka berasal dari Blok Bojong yang menjadi lokasi penyerangan massa. Diketahui, mereka tidak berangkat ke sekolah lantaran ikut orang tuanya mengungsi ke sejumlah desa tetangga. “Kasihan anak-anak kami, ikut trauma. Gimana mereka tidak syok, wong rumahnya dirusak massa,” terang Munari Jaya. Sebelumnya, Kuwu Curug Carlim membenarkan, pasca desanya diserang amuk massa, ratusan warga di Blok Bojong mengungsi ke sejumlah tempat. Bahkan meski suasana telah kondusif serta terus dalam penjagaan aparat keamanan, mereka tetap memilih mencari aman dengan berlindung sementara ke rumah sanak saudara maupun kerabat yang berada di sejumlah desa di wilayah Kecamatan Bongas, Gabus Wetan dan Kandanghaur. Dia menyebut, warga yang mengungsi jumlahnya lebih dari 600 jiwa. Taksiran ini dihitung dari sebanyak 219 unit rumah yang mengalami kerusakan dan sampai kemarin mayoritas ditinggalkan oleh para penghuninya. Warga yang mengungsi, mayoritas dari Blok Bojong RT 01 dan 02 RW 01. Blok Bojong merupakan daerah yang menjadi pusat sasaran aksi amuk ribuan massa pada tawuran yang melibatkan 3 desa yakni Parean Girang, Ilir dan Bulak. (kho)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: