Perbaikan Jembatan Monjot Kertajati Butuh 34 Hari

Perbaikan Jembatan Monjot Kertajati Butuh 34 Hari

MAJALENGKA – Jembatan Monjot di Desa Pakubeureum Kecamatan Kertajati penghubung wilayah Kadipaten dengan pintu tol Cipali Kertajati mengalami kerusakan, sehingga kendaraan roda empat bermuatan berat dilarang melintasi jembatan tersebut. Petugas kepolisian dan Dishub Majalengka  memasang rambu larangan agar kendaraan roda empat bermuatan berat melintasi jembatan Monjot, dan kendaraan dari arah Kadipaten dialihkan melintasi jalan Desa Pagandon menuju Kertajati. Sedangkan kendaraan roda dua masih bisa melintasi jembatan alternatif di sebelah jembatan utama. Kapolres Majalengka AKBP Mada Roostanto SE MH melalui Kasat Lantas AKP Iim Abdurahim SH menyebutkan, jembatan Monjot mengalami pergeseran atau deformasi maupun kerusakan di bagian badan jembatan. Kondisi jembatan tersebut sangat membahayakan pengguna jalan, sehingga pihaknya langsung mengantisipasi untuk mencegah kecelakaan. Diantaranya melakukan rekayasa arus lalu lintas yang melintas ke jembatan tersebut, dengan pembatasan hanya kendaraan dengan berat kurang dari 3 ton. “Jembatan Monjot masih aman untuk dilintasi kendaraan kecil atau golongan I. Sementara bus dan truk dengan muatan besar maupun kendaraan golongan II, III, IV, dan V tidak diperkenankan melintasi jembatan Monjot dengan beberapa pengalihan maupun dilarang melintasi jembatan tersebut,” jelasnya. Pihaknya saat ini sudah melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, untuk segera memperbaiki jembatan tersebut. Namun dia mengatakan perbaikan tidak bisa dilakukan dalam waktu yang singkat. “Kira-kira butuh 34 hari perbaikan,” ujar Iim. Selama proses perbaikan jembatan, akan ada tim monitoring yang memantau keadaan setiap hari di sekitar jembatan tersebut. Diantaranya memasang rambu petunjuk, dan pengalihan arus selama perbaikan jembatan. Iim menambahkan, perbaikan jembatan monjot di Desa Pakubeureum Kecamatan Kertajati saat ini ditangani PT Admix. Lalu lintas kendaraan besar yang ukurannya mencapai 8 ton seperti bus, truk, dan kendaraan lain dialihkan menuju pintu tol Sumberjaya. “Kendaraan besar yang akan menuju Kertajati bisa masuk dari pintu tol Sumberjaya dan keluar di pintu tol Kertajati,” ungkapnya. Iim menilai penyebab kerusakan karena kualitas jembatan tidak kuat menahan beban berat. “Selain karena intensitas hujan tinggi, volume air yang mengalir di bawah jembatan juga semakin deras. Hingga mengakibatkan besi penopang dan badan jalan di sekitar area jembatan mengalami kerusakan,” jelasnya. Para pengendara diimbau tetap hati-hati saat melintasi jembatan tersebut, dan tidak melintas dalam kecepatan tinggi. Apalagi saat dilintasi kendaraan, getaran di sekitar jembatan masih sangat terasa. Beberapa warga sekitar berharap proses perbaikan jembatan dilakukan secara serius, karena pada tahun 2016 lalu perbaikan jembatan pernah dilakukan. Namun karena proses pengerjaannya sederhana, kerusakan jembatan kembali terjadi. “Saya berharap jembatan bisa bertahan lama, kepada perusahaan yang tengah melakukan perbaikan agar lebih memperhatikan kulitas dan jangan asal-asalan,” ungkap Solehudin. (ara/bae)       

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: