Cek Keamanan, Badan Geologi Diminta Teliti Kawasan Paralayang

Cek Keamanan, Badan Geologi Diminta Teliti Kawasan Paralayang

MAJALENGKA - Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Majalengka, H Gatot Sulaeman AP MSi menyatakan kawasan paralayang di Desa Sidamukti Kecamatan Majalengka merupakan salah satu objek wisata unggulan. Untuk memastikan kawasan tersebut aman atau tidak untuk pengembangan kawasan wisata, pihaknya akan meminta pihak geologi untuk meneliti kawasan gunung Panten di Desa Sidamukti  tersebut. Objek wisata paralayang tergolong langka dan menarik wisatawan lokal maupun mancanegara. Menurutnya, banyak obyek wisata unggulan di Kabupaten    Majalengka termasuk wisata yang berada di lahan milik Perhutani dan Taman  Nasional  Gunung Ciremai (TNGC). Pihaknya akan melakukan kerja sama dengan pihak Perhutani dan TNGC, untuk pengembangan objek wisata di Kabupaten Majalengka. “Pak bupati sangat respek dan serius mengembangkan potensi pariwisata di Kabupaten Majalengka pada tahun 2017 dan 2018 mendatang,” ujarnya. Menurut mantan Camat Ligung ini, pihaknya ingin belajar ke Kabupaten Banyuwangi yang dalam lima tahun terakhir berhasil mengembangkan pariwisata dengan baik setelah ada bandara. Dalam bidang kebudayaan, Gatot bertekad  sinergis dengan kalangan seniman dan budayawan di kota angin. Dalam  waktu dekat ini akan digelar pameran lukisan karya Kang Eded di Gedung Bina Asih Majalengka. Keinginan Gatot seiring beberapa bencana yang terjadi di kawasan paralayang tersebut. Salah satunya terjadi Kamis (26/1), akses jalan di pintu masuk menuju objek wisata paralayang retak-retak dan sangat berbahaya jika dilintasi. Kepala Desa Sidamukti, Karwan meminta masyarakat dan pengunjung objek wisata paralayang hati-hati. Apalagi informasi cuaca menyebutkan puncak musim hujan terjadi Januari hingga Febuari. “Meski demikian objek wisata paralayang akan terus beroperasi, karena kerusakan yang saat ini terjadi tidak terlalu parah dan saat ini juga tengah ditangani oleh pemerintah daerah. Jadi pengujung jangan khawatir, hanya kami minta tetap waspada dan hati-hati,” jelasnya. Namun di lingkungan objek wisata tidak dipasang rambu-rambu untuk para pengunjung. Oleh karena itu beberapa pengujung juga berharap pengelola bisa segera melakukan pemasangan rambu-rambu agar para pengunjung bisa lebih hati-hati. “Mulai akses jalan sampai pintu masuk, ini saya tidak temukan rambu-rambu,” ungkap Komarudin, warga Kelurahan Majalengka Kulon Kecamatan Majalengka. (ara/bae)           

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: