PDAM Sepakati Gilir Air

PDAM Sepakati Gilir Air

Berencana Berlakukan Sistem Gilir KEJAKSAN- Warga RW 04 Mega Endah meluruk kantor Perusahaan Daerah Air Minum, Senin (24/9). Sekitar 20 warga yang hadir di kantor PDAM menyuarakan tuntutan agar PDAM mengalirkan air di sore hari. \"Tolong aliri air saat sore hari sampai malam kalau tidak bisa 24 jam,\" ujar Ketua RW 04 Mega Enda, Yusuf, saat audiensi di ruangan direktur teknik. Perwakilan warga diterima Direktur Teknik PDAM, H Hendra Yogiyasa ST MM. Sebagian lagi menunggu di ruang tunggu dan di halaman kantor PDAM. Yusuf mengatakan, tuntutan warga kepada direksi PDAM sangat sederhana. Sebagai pelanggan, warga meminta PDAM memberikan pelayanan yang baik, dengan mengalirkan air selama 24 jam. Kalau pun tidak bisa, ia meminta kepada direksi agar memprioritaskan daerahnya untuk dialiri air pada sore hari. “Selama ini air yang mengalir di Mega Endah hanya mengalir dini hari,” katanya. Ia beralasan, warga RW 04 Mega Endah sudah banyak yang berusia lanjut. Selama air PDAM mengalir saat dini hari, banyak warga yang mayoritas manula ikut begadang untuk sekadar mencuci, mengisi air. \"Kasian banyak yang manula, mereka pada sakit karena harus begadang,\" ungkapnya. Setelah bertemu dengan dirtek PDAM, Yusuf mengungkapkan, telah disepakati bahwa PDAM akan mengalirkan air pada pukul 21.00 WIB. \"Mereka berjanji pukul 21.00 air akan dialirkan, dan malam ini juga\" katanya. Saat disinggung apakah terjadi penandatanganan pernyataan kesepakatan antara warga dengan Dirtek, Yusuf mengatakan, kesepakatan tersebut hanya sebatas lisan. Karena dirinya bersama warga terlebih dahulu melihat janji atau realisasi dari direksi PDAM setelah didatangi. Kalau sampai tidak dibuktikan, ia mengancam akan membawa masa lebih banyak lagi untuk mendatangi PDAM. \"Saya akan bawa juga ibu-ibu biar ramai, karena mereka yang merasakan langsung,\" jelasnya. Direktur Teknik PDAM, H Hendra Yogiyasa ST MM membenarkan telah terjadi kesepakatan antara dirinya selaku direksi PDAM dengan warga RW 04 Mega Endah. \"Ya mereka bertemu saya, dan ada kesepakatan,\" katanya. Pada prinsipnya, kata Hendra, warga meminta keadilan. Warga menginginkan air mengalir, namun warga juga sangat memaklumi kondisi musim kemarau yang sangat mempengaruhi debit aliran air PDAM. \"Pasokan dari sumber mata air berkurang, masih 110 liter per detik,\" tuturnya, di ruang kerjanya. Berkurangnya pasokan air, secara otomatis berpengaruh pada distribusi air terutama di Reservoir Kepompongan, Majasem, Mega Endah, Evakuasi dan Bima. \"Yang akan diperbaiki juga adalah dari sisi jam pelayanan yang akan di atur kembali,\" ungkapnya. Hendra menambahkan pemecahan masalah dari warga Mega Endah adalah pemberlakuan sistem gilir. Mana yang bisa mengalir malam dan mana yang bisa mengalir siang hari. \"Sistem gilir ini sebagai solusi terakhir, jangan sampai masyarakat tidak kebagian air,\" pungkasnya. (aff)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: