Rayakan Cap Go Meh, Bakal Arak 14 Joli

Rayakan Cap Go Meh, Bakal Arak 14 Joli

CIREBON - Setelah perayaan tahun baru Imlek, warga keturunan Tionghoa di Kota Cirebon siap merayakan Cap Go Meh yang dilaksanakan 15 hari setelah Imlek. Cap Go Meh di Kota Cirebon akan diisi oleh kirab budaya. Pemerhati  Budaya Tionghoa, Yan Siskartedja bersama Pengurus Kelenteng Tiao Kak Sie, Romo Junawi mengatakan, dalam perayaan Cap Go Meh, Kelenteng Tiao Kak Sie akan menyelenggarakan beberapa perayaan. Salah satu perayaan yang dinanti adalah kirab budaya Tionghoa. “Nanti kita akan berkeliling Kota Cirebon tepatnya pada tanggal 11 Februari,” tutur Yan. Yan mengungkapkan, Kirab Budaya Tionghoa ini dimeriahkan oleh kelenteng dan warga keturunan Tionghoa di Ciayumajakuning. “Nanti kelenteng-kelenteng yang adakan akan membawa kim sing atau sim beng atau dewa-dewinya untuk diarak kelilig Kota Cirebon. Startnya jam 14.00 WIB di Kelenteng Tiao Kak Sie,” lanjut dia. Rencananya, akan ada 14 joli dewa-dewi dan juga to ape kong. Ada juga 5 sasana liong barongsai. Kirab budaya akan semakain meriah dengan penampilan Sanggar Sekar Pandan dan penampilan Drum Band dari AKMI. Sementara Romo Junawi mengatakan, sebelum dilaksanakan Cap Go Meh, Minggu dini hari (5/2) akan digelar sembayang tikong. “Jadi sebelum Cap Go Meh ini, nanti malam dini hari akan digelar sembayang tikong. Tikong dalam bahasa mandarin yaitu Tuhan, jadi sembayang Tuhan,” ujar Junawi. Sembayang Tikong ini menurut Junawi rutin digelar setiap satu tahun sekali. “Jadi satu minggu setelah Imlek digelar sembahyang tikong. Biasanya umat-umat berdoa, mohon supaya dirinya berhasil, masyarakat semakin makmur, negara tenteram, dunia damai,” ujar Junawi. Junawi mengatakan, setiap sembayang tikong ini selalu banyak lilin yang menyertai. Itu sebagai symbol agar masa yang akan datang lebih baik, lebih terang dari masa sekarang. (den)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: