Debit Air Bendungan Rentang Kritis

Debit Air Bendungan Rentang Kritis

Sejak Akhir Juni  Saluran Cimanuk Ditutup JATITUJUH –Debit air di Bendungan Rentang Desa Panongan, Kecamatan Jatitujuh terus mengalami penyusutan yang signifikan.  Dari data yang tercatat di buku catatan, debit air sejak satu bulan terakhir lebih ini semakin kritis. Juru Bendungan Rentang melalui PPA Ato menyatakan, tercatat per tanggal 1 September sampai 25 September  2012 atau sejak memasuki musim kemarau debit air terus mengalami penyusutan yang signifikan. Hal ini disebabkan tidak adanya curah hujan di wilayah yang menyuplai air seperti Bandung, Garut serta Sumedang. Dari data pukul 13.00 WIB, kemarin misalnya, per tanggal 1 Juni atau tepatnya di pekan pertama angka total debit bendungan yaitu 45.660 meter kubik per detik. Namun, sekarang total 5,326 meter per detik. Untuk saluran Sindopraja sendiri, pada Juni lalu masih berada pada angka 25.880 meter kubik per detik, sekarang sudah 3,296 meter kubik per detik. Dan saluran Cipelang yakni 19.612 meter kubik per detik, kini 2,035 meter kubik per detik. Ia mengungkapkan, pada minggu kedua di bulan Juni lalu, debit Bendungan Rentang mengalami peningkatan dan dinilai cukup stabil. Dari pekan pertama 45.660 pada total keseluruhan saluran misalnya, mengalami peningkatan cukup signifikan menjadi 99.952 meter kubik per detik. Namun, sejak saat ini debit air terus mengalami penyusutan hingga pada titik kritis. “Sejak minggu kedua di bulan Juni lalu, debit Bendungan Rentang terus mengalami penyusutan hingga kritis. Apalagi, pada minggu terakhir bulan Juni, kami sudah tidak membuka saluran pembuangan air ke saluran hilir atau Cimanuk. Karena, untuk menyalurkan ke dua saluran itu saja sudah tidak memungkinkan,” bebernya. Hal senada juga diungkapkan PPA lainnya. Ali (23). “Yang saya khawatirkan musim kemarau kali ini terus berkepanjangan. Karena, pada tahun 2011 lalu diberbagai wilayah sama sekali tidak memasuki musim kemarau. Takutnya sekarang itu malah terus musim kemaraunya sangat panjang. Ini akan membahayakan para petani di tiga kabupaten,” ungkapnya. Sementara itu, koordinator Bendungan Rentang membenarkan bahwa debit air Bendungan Rentang terus mengalami penyusutan. Dikhawatirkan kekeringan parah sekitar pada abad ke-19 lalu kembali terjadi di tahun 2012 ini. Tercatat pada tanggal 25 September, kemarin kondisi air hanya 35 persen. Dari persentase normal 100 persen untuk ketiga saluran tersebut, pada tanggal itu air hanya ada sebanyak 35 persen saja. Yang 65 persen tidak datang karena musim kemarau. Bahkan beberapa bendungan air seperti hilir atau Cimanuk sudah tidak dibuka,” papar Setiawan. (ono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: