KIS-KIP Ada di Lapak Rongsok, Ini Ternyata Sebabnya

KIS-KIP Ada di Lapak Rongsok, Ini Ternyata Sebabnya

MAJALENGKA - Pemerintah Desa Panjalin Lor, Kecamatan Sumberjaya, Kabuapten Majalengka mengklaim sudah mengantisipasi hilangnya puluhan kartu Indonesia sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP). Antisipasi tersebut melalui surat imbauan warga tentang permohonan maaf atas kelalaian pemdes. Kaur Kesra Panjalin Lor Sanudi mengaku, tidak sengaja memberikan barang bekas kepada tukang rongsok yang saat itu berkeliling ke rumahnya. Barang bekas yang diberikan tersebut di dalamnya terdapat dokumen Negara yakni puluhan KIS-KIP. Namun pasca kehilangan puluhan KIP dan KIS tersebut, pihaknya telah mengantisipasi melalui pembuatan surat permohonan maaf dan imbauan kepada masyarakat. Surat diterbitkan per tanggal 12 Februari 2017 yang disebar ke seluruh RT da RW. “Banyak KIP dan KIS yang datanya dobel serta beberapa nama statusnya bukan pelajar, maka kami ditugaskan pihak kantor Pos menarik kembali dan mengumpulkan kartu tersebut. Kartu itu untuk dikembalikan dan akan diambil kembali oleh kantor Pos,” kata Sanudi kepada Radar Cirebon. Sanudi mengakui kalau puluhan KIS-KIP tersebut sudah beberapa bulan berada di rumahnya dan tidak segera diambil kantor Pos. Sehingga kartu yang dobel data serta yang belum dibagikan itu disimpan di dalam kardus dan tercampur dengan barang-barang bekas. Apalagi saat itu Sanudi tengah merenovasi rumahnya. Tanpa sengaja, istrinya memberikan kertas bekas serta barang-barang bekas kepada tukang rongsok yang di dalamnya terdapat tumpukan KIS dan KIP. Pihaknya meminta kepada warga Panjalin Lor yang belum menerima KIS dan KIP segera menghubungi desa. Pemdes akan memproses sesuai data di dalam lampiran surat edaran. “Saya mohon maaf kepada warga Panjalin Lor atas kelalaian saya karena tidak menyimpan betul dokumen penting negara hak masyarakat. Tetapi sejumlah lampiran berikut nama-nama kami sudah cantumkan hasil pencocokan dari pihak kantor Pos,” imbuhnya. Sanudi mengaku siap tanggung jawab dan mengembalikan puluhan KIS-KIP hasil pencocokan pemdes. Peristiwa tersebut menjadi instrospeksi baginya dalam menjalankan tupoksi sebagai pamong desa. Menyikapi hal itu, Camat Sumberjaya Dedi Komaludin menyatakan, dari hasil investigasi diketahui puluhan KIS-KIP di lapak rongsok itu akibat istri kaur kesra Panjalin Lor yang yang tidak sengaja menjual barang bekas. Di dalamnya terdapat KIS-KIP. Menurutnya, penyaluran KIP itu dilakukan Juni tahun 2016 sebanyak 300 kartu. Penyaluran kepada sejumlah anak-anak SD, SMP, hingga SMA/SMK tersebut semuanya sudah diterima. Namun distribusi kedua dikembalikan karena terdapat data ganda untuk 36 KIP. “Dari 36 KIP itu terdapat data ganda serta beberapa di antara pemiliknya sudah tidak bersekolah. Sehingga disimpan karena belum sempat dikembalikan kepada pihak kantor Pos,” tambah Dedi. Menurutnya, distribusi KIP dinilai tidak ada masalah. Karena saat itu diterima kecamatan melalui kasi pendidikan dan kesehatan, dan semuanya telah didistribusikan kepada masyarakat. Sedangkan 34 KIS belum dibagikan karena saat itu ada pergantian kepala dusun di desa tersebut. Hal itu yang menghambat penyaluran karena tahap transisi. Sedangkan distribusi tahap kedua untuk 34 KIS baru dibagikan di tiga blok dari lima blok yakni blok Pahing, Pon, dan Kliwon. Dua blok yang belum mendapat distribusi KIS yakni Wage dan Manis. “Sebanyak 34 KIS yang belum dibagikan dan 36 KIP (tidak terpakai, red) disimpan dengan kertas dan barang bekas lain. Kemudian istrinya (kaur kesra, red) menukarkan barang bekas itu kepada tukang rongsok,” paparnya. (ono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: