Sungai Cisrigading Kuningan Meluap, Seorang Warga Hanyut Terseret Banjir

Sungai Cisrigading Kuningan Meluap, Seorang Warga Hanyut Terseret Banjir

KUNINGAN - Anak Sungai Cisrigading yang melintasi Dusun Salasa, Desa Cipakem, Kecamatan Maleber, meluap, Senin (27/2) sekitar pukul 14.30 WIB. Hal itu akibat hujan deras yang berlangsung selama tiga jam. Meluapnya anak Sungai Cisrigading yang bermuara di Sungai Cisanggarung itu menimbulkan musibah bagi warga. Dalam kejadian itu, seorang warga yang diketahui bernama Sulaeman (48), hanyut terbawa arus air kali yang meluap sampai badan jalan. Hingga Senin malam (27/2), sekitar pukul 22.00 WIB, tubuh korban belum ditemukan warga dan petugas dari BPBD yang melakukan pencarian. Petugas terpaksa menghentikan pencarian lantaran kondisi di lokasi kejadian yang gelap, dan terus diguyur hujan. Keterangan yang diperoleh Radar Kuningan, korban saat itu berniat pulang menuju rumahnya setelah bekerja di sawah. Sulaeman seperti biasa melintasi jembatan yang berada di atas Sungai Cisrigading. Dia tak mengira jika kali yang membelah dusunnya itu akan meluap. Ketika berada di tengah jembatan yang terbuat dari bambu tersebut, mendadak sebatang pohon mahoni yang terbawa arus sungai menabrak badan jembatan. Kerasnya tumbukan pohon mahoni membuat Sulaeman terpental dan jatuh ke sungai yang tengah deras. Beberapa rekannya berusaha memberikan pertolongan namun tubuh Sulaeman lebih cepat terbawa arus sungai ke arah Cisanggarung. Proses pencarian langsung dilakukan warga. Tak berapa lama beberapa personel BPBD datang ke lokasi kejadian setelah mendapat laporan. Upaya pencarian dilakukan di sepanjang bantaran sungai hingga sejauh lima kilometer. Namun, hingga menjelang magrib, tubuh Sulaeman tak kunjung ditemukan. Karena kondisi di sekitar lokasi kejadian gelap, dan terus hujan, akhirnya pencarian dihentikan dan baru dilanjutkan hari ini. Dari keterangan sejumlah saksi mata seperti Juanti, Atimah dan Basri, saat itu korban melintas di atas cukang atau jembatan bambu yang memiliki panjang enam meter dan lebar satu meter. Tiba-tiba beberapa material yang terbawa hanyut. Termasuk pohon mahoni menbarak cukang bambu tersebut. saking kencangnya benturan menyebabkan tubuh Sulaeman terpental ke dalam sungai. “Itu berdasarkan keterangan saksi mata yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian. Upaya pencarian langsung dilakukan dengan menyisir sepanjang sungai, namun tidak membuahkan hasil. Selain warga, petugas BPBD juga ikut melakukan pencarian,” kata Camat Maleber, Saleh, tadi malam (27/2). Saleh juga memaparkan, selain membawa hanyut warga, sejumlah bangunan yang berdiri di sepanjang Sungai Cisrigading juga nyaris ambruk. Antara lain bangunan Posyandu Melati 2 di RT 06 RW 02, Dusun Minggu, mengalami kerusakan sepanjang 10 meter tinggi 6 meter. Di bagian belakang bangunan amblas dan isi peralatan serta alat tulis kantor terbawa arus luapan anak kali Cisrigading. Begitu juga dengan tembok penahan tebing (TPT) sepanjang 12 meter tinggi 5 ambrol meter tergerus aluran anak kali Cisrigading. “Pemilik bangunan lainnya yang mengalami kerusakan yakni Ahidi dan Uhen. TPT ukuran panjang 40 meter dan tinggi 3 meter yang berada di RT 03 RW 01, Dusun Selasa, roboh akibat luapan anak kali Cisrigading,” ungkapnya. Dari pendataan, sambung dia, bangunan tersebut juga terancam ambrol. Bukan hanya itu, sebuah warung permanen milik Ahmad (30) terbawa hanyut sepanjang lima meteran. “Bangunan Musala Al Ibro di RT 05 RW 02, Dusun Minggu mengalami kerusakan sepanjang 10 meter. TPT lainnya yang longsor yakni di RT 08 RW03, Dusun Senin. Bangunan yang mengalami kerusakan sudah kami laporkan ke BPBD,” ujarnya. (ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: