Kodim Bakal Razia Tengkulak Nakal
KUNINGAN - Dandim 0615 Kuningan Letkol Inf Arief Hidayat bakal merazia para tengkulak nakal dan memberikan sanksi tegas berupa hormat bendera di siang hari. Tujuannya untuk memberikan efek jera para pelaku. \"Jika ditemukan ada tengkulak nakal yang membeli gabah di bawah harga pembelian pemerintah (HPP), maka kami tidak segan untuk menangkapnya. Kemudian diserahkan kepada pihak kepolisian untuk diproses sesuai prosedur hukum yang berlaku. Namun sebelumnya kami akan berlakukan sanksi hormat bendera untuk memberikan efek jera,\" kata Arief kepada awak media di Makodim 0615 Kuningan. Upaya tersebut, kata Arief, dilakukan sebagai bentuk dukungan TNI dalam menyukseskan program ketahanan pangan yang sangat berkaitan erat dengan kesejahteraan para petaninya. Dalam hal ini peran TNI tidak hanya memberikan penyuluhan dan turun ke sawah bersama petani, namun juga turut serta mengawasi penyaluran hasil pertanian sesuai ketentuan pemerintah. Sehingga para petani tidak menjadi korban dan merugi akibat kenakalan para tengkulak. Namun demikian, kata Arief, hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan tengkulak nakal semacam itu di Kabupaten Kuningan. Tidak menutup kemungkinan, praktik-praktik nakal tersebut terjadi di daerah pelosok dan berpotensi merugikan para petani. \"Karena itu, anggota Babinsa kami di desa-desa selalu siap mendampingi para petani mulai dari penanaman, perawatan hingga panen termasuk saat penyalurannya apakah dijual kepada Bulog atau tengkulak. Diharapkan, para petani bisa menjual hasil panennya sesuai HPP atau bahkan bisa lebih,\" ujarnya. Terkait program ketahanan pangan di Kabupaten Kuningan, Arief menyatakan, telah berjalan sesuai harapan dan tergolong sukses. Hal itu dibuktikan dengan meningkatnya hasil produksi padi di Kabupaten Kuningan hingga mencapai 117 persen dibanding tahun lalu. Arief menegaskan, TNI AD bertekad bulat untuk mendukung tercapainya ketahanan pangan nasional. Dukungan itu diwujudkan dalam bentuk swasembada pangan pada tiga tahun mendatang. Untuk menjawab hal tersebut, sambung perwira melati dua ini, TNI AD melalui Babinsa yang telah tergelar di pelosok-pelosok desa berperan sebagai penggerak dalam mendukung terwujudnya ketahanan pangan. Sehingga desa-desa yang menjadi wilayah binaannya akan dapat menjadi ‘Lumbung Pangan’. Menurut Arief, konteks ketahanan pangan mencakup aspek yang luas. Tidak hanya pada peningkatan produksi pangan tetapi juga menyangkut hal lain seperti kesejahteraan petani dan diversifikasi pangan. \"Termasuk mencarikan solusi bagi lahan yang hanya mengalami masa tanam hanya sekali dalam setahun, anggota Babinsa kami bisa mengarahkan para petani mengolah lahannya untuk bercocok tanam palawija atau lainnya, sehingga mereka masih berpenghasilan sekalipun pada masa paceklik,\" tegasnya. (fik)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: