4 Siswa SD Tewas Tertimbun Longsor
Setelah Bencana Gempa dan Hujan Berhari-hari BEIJING – Bencana tanah longsor membawa korban di Tiongkok. Empat siswa tewas dan 14 temannya hilang setelah longsor mengubur sekolah mereka di Zhenhe, Provinsi Yunan, barat daya Tiongkok, kemarin (4/10). Media pemerintah Tiongkok melaporkan bahwa ketika musibah itu terjadi, para siswa berkumpul di sekolah yang rusak akibat gempa bulan lalu. Menurut televisi nasional Tiongkok, empat siswa sekolah dasar (SD) tewas setelah longsor menimbun dan mengubur sekolah mereka serta dua peternakan di pegunungan di Provinsi Yunnan. Sebanyak 14 siswa lainnya belum diketahui nasibnya. Seorang warga desa juga terkubur. Siswa Youfang Primary School seharusnya tidak belajar seperti biasanya karena Tiongkok saat ini memberlakukan libur nasional sepekan. Tetapi, pejabat menyatakan bahwa siswa diminta masuk sekolah untuk mengejar pelajaran yang tertinggal akibat gempa pada 7 September. Saat itu gempa di Yiliang Country, lokasi di mana Zhenhe berada, mengakibatkan 81 orang tewas dan ratusan lainnya terluka. Tayangan televisi menunjukkan bahwa tim penyelamat bekerja keras untuk mencari korban di tengah reruntuhan bangunan. Bencana longsor kemarin terjadi setelah hujan mengguyur selama beberapa hari terakhir. Longsor terjadi sekitar pukul 08.00 saat para siswa baru tiba di sekolah. Lewat internet, berbagai kalangan pun mempertanyakan keputusan sekolah untuk meminta para siswa masuk saat hari libur. Keselamatan siswa sekolah menjadi isu sensitif di Tiongkok setelah ribuan orang tewas akibat gempa yang berkekuatan 8,0 skala Richter (SR) di Provinsi-Provinsi Sichuan, Shaanxi, dan Gansu pada 2008. ’’Apakah semua karyawan sekolah libur? Mengapa tidak ada peringatan? Mengapa siswa di sekolah saat hari libur?’’ tulis seorang pengguna Sina.com, situs mikroblogging populer di Tiongkok. ’’Youfang adalah sekolah yang sudah memulai proses belajar. Saya tidak tahu alasannya,’’ terang Yang, seorang pejabat setempat. Sebelumnya, pemerintah meminta agar sekolah mulai masuk lagi hari ini (5/10). (AFP/cak/dwi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: