Sinyal Bahaya The Reds
2 Liverpool v Udinese 3 LIVERPOOL - Konsistensi memang menjadi masalah Liverpool pada awal musim ini. Setelah menikmati dua kemenangan beruntun di Piala Liga atas West Bromwich Albion 2-1 (26/9) dan Premier League atas Norwich City 5-2 (29/9), kekalahan kembali dialami. Bertanding di Anfield, Liverpool dipermalukan tamunya Udinese 2-3 (1-0) pada matchday kedua Europa League, kemarin dini hari. Kekalahan yang membuat persaingan di grup A Europa League semakin menyulitkan buat Liverpool. Sekarang klub kaya baru Rusia Anzhi Makhachkala yang berkuasa pada puncak klasemen grup A dengan empat angka. Mereka ditemani Udinese yang juga memiliki koleksi angka sama tetapi kalah dalam produktifitas gol. Pada pertandingan berikutnya, Liverpool akan berhadapan dengan Anzhi. Mereka dituntut untuk memperbaiki performa bila tidak ingin keburu tersingkir dari Europa League. Sebab, performa Udinese dan Anzhi cukup stabil di awal musim ini. Melawan Udinese, tim berjuluk The Reds itu lebih dulu unggul melalui Jonjo Shelvey pada menit ke-23. Hanya, Udinese mampu membalikkan keadaan pada babak kedua dengan gol Antonio Di Natale (46’), gol bunuh diri Sebastian Coates (71’), dan gol Pasquale (72’). Liverpool juga menambah gol melalui Luis Suarez pada menit ke-75. \"Kami sangat kecewa dengan hasil ini karena pada awalnya kami lebih dominasi. Tetapi, pada babak kedua kami tidak bertahan dengan baik,\" jelas Rodgers, seperti dikutip Daily Mail. \"Sangat membuat frustasi. Kami kehilangan konsentrasi pada awal babak kedua dan saya pikir segalanya berubah mulai gol itu tercipta. Saya pikir, para pemain hanya malas. Itulah cara terbaik untuk mendiskripsikan kekalahan ini,\" kata Rodgers. Striker gaek Udinese Di Natale dianggap sebagai bintang pada pertandingan itu. \"Dia pemain yang memiliki kualitas dan tidak boleh dibiarkan begitu saja. Penyelesaian yang bagus pada babak pertama dan kami sepertinya membiarkan dia bebas,\" lanjut Rodgers. Kemenangan itu mendapat sambutan positif dari owner Udinese Giampaolo Pozzo. \"Ini sangat memuaskan karena kami menang di venue yang penuh sejarah. Ini sesuatu yang tidak terjadi setiap hari,\" ungkap Pozzo, seperti dikutip Football Italia. Bahkan, Pozzo menyebut pertandingan paling hebat sepanjang karirnya. \"Setelah 27 tahun terlibat dalam permainan, ini adalah salah satu pertandingan yang paling indah yang pernah saya lihat,\" jelas pria yang memiliki saham di klub Spanyol Granada itu. Permainan Udinese memang kurang meyakinkan selama babak pertama, tetapi jauh lebih baik pada babak kedua. \"Francesco Guidolin (pelatih Udinese) pantas diberikan pujian atas perubahan yang dilakukan pada paro kedua pertandingan,\" kata Pozzo. (ham)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: