Tebing 50 M Longsor, Tutup Badan Sungai

Tebing 50 M Longsor, Tutup Badan Sungai

GREGED - Mimpi buruk warga Blok Rambut Kasih RT 04 RW 04 Desa Gemulung Tonggoh, Kecamatan Greged, Kabupaten Cirebon, akhirnya benar-benar terjadi. Setelah dibayang-bayangi perasaan was-was selama bertahun-tahun, akhirnya mimpi buruk tersebut menjadi kenyataan. Tebing tinggi yang berada di salah satu sisi wilayah desa itu, tiba-tiba longsor. Bahkan, akibat longsor yang berlangsung susul-menyusul selama beberapa hari sejak Kamis malam (30/3) hingga Sabtu (1/4) tersebut, mengakibatkan tebing setinggi sekitar 50 meter dengan panjang sekitar 150 meter longsor. “Suaranya keras sekali. Longsorannya tidak sekali, tapi berkali-kali. Lokasi itu dulunya ada rumah, tapi sudah ditinggalkan karena kondisi tanahnya yang kritis,” ujar Rina (31) warga setempat saat ditemui Radar, Senin (3/4). Akibat longsor tersebut, sejumlah rumah yang berada di dekat tebing menjadi terancam. Jarak antara bibir tebing dan rumah terdekat, tidak lebih dari 10 meter saja. Bahkan dua rumah sudah dikosongkan karena khawatir sewaktu-waktu terjadi longsor. Sebelum peristiwa longsor tersebut terjadi, tanah di lokasi longsor sudah mengalami retak-retak. Retakan tanah tersebut sudah ada sejak beberapa tahun terakhir. Rina membeberkan, pada Kamis (30/3) malam turun hujan, namun tidak deras. Meskipun singkat, rupanya hujan tersebut memicu longsor pertama yang kemudian disusul longsor-longsor berikutnya. “Yang longsor itu lebarnya sekitar 30 meter, panjangnya sekitar 150 meter. Dulu ada rumah di situ, tapi sudah dikosongkan lama. Tinggal pondasinya saja, rumahnya sudah tidak ada,” imbuhnya. Tidak hanya meninggalkan ketakutan bagi sejumlah warga yang mempunyai tempat tinggal dekat dengan titik longsor, bencana tersebut rupanya juga membuat warga sekitar harus bergotong royong membersihkan badan Kali Cudik yang tertutup longsor. Banyaknya material longsor yang terdiri dari tanah dan batuan tersebut, membuat pekerjaan tersebut terasa berat. “Saat ini kita cuma pakai cangkul untuk membersihkan badan sungai dari material longsor. Ini kayaknya butuh waktu lama, harusnya pakai alat berat. Warga kesulitan karena banyak batu besar yang menutup badan kali dan tidak bisa dicangkul,” ungkapnya. Sementara itu, Kadus 3 Desa Gemulung Tonggoh, Efendi Mulyana mengatakan, pihak pemerintah desa sudah berkoordiansi dengan sejumlah instansi terkait untuk penanganan awal musibah tersebut. Dikatakannya, sejumlah instansi pun sudah turun dan melakukan assessment seperti unsur Kepolisian, TNI dan BPBD Kabupaten Cirebon. “Untuk rumah yang letaknya paling dekat dengan lokasi longsor ada delapan rumah. Pihak pemdes masih koordinasi dengan pemkab untuk langkah yang harus diambil selanjutnya,” paparnya. (dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: