Banjir Rendam Sawah dan Jalur Utama Desa Cangkring
CIREBON - Hujan deras sejak sore mengakibatkan ruas Jalan Nyi Gede Cangkring Desa Cangkring Kecamatan Plered, tergenang banjir Rabu malam (5/4). Jalan itu merupakan jalur utama yang menghubungkan Desa Cangkring dan jalur pantura Plered. Genangan air setinggi lutut orang dewasa menyebabkan jalur itu lumpuh. Puluhan pengendara motor terjebak. Untuk bisa melintasinya, mereka harus bersabar menunggu hingga air surut. Beberapa pengendara yang mencoba menerobos genangan air sepeda motornya malah mogok. Banjir juga merendam belasan hektare sawah di kawasan itu. Padi di areal persawahan itu baru dipanen pada siang harinya. “Sawahnya memang baru panen. Tapi tadi sore saya lihat masih ada beberapa karung gabah. Sepertinya sudah hanyut. Sekarang sudah engga ada,” ujar Nanang Soma (50), salah sseorang warga Desa Cangkring. Menurut Nanang, air sungai meluap sejak pukul 19.30. Tidak lama setelah itu genangan air terus meluas. Menurut dia, sejak tiga tahun belakangan ini banjir memang kerap melanda kawasan itu. Terlebih jika hujan deras turun cukup lama, Sungai Kaliwadas tidak dapat menampung lonjakan debit air. “Sungainya memang sudah menyempit, jadi engga bisa menampung air lagi kalau hujan deras,” terangnya. Nanang menambahkan, banjir kali ini termasuk yang paling parah. Sebelumnya akhir tahun 2016, Sungai Kaliwadas sempat meluap namun tidak sampai memutus Jalan Raya Nyi Gede Cangkring. “Tahun-tahun sebelumnya juga tidak terlalu parah. Hanya areal sawah yang otomatis tergenang banjir kalau sungai meluap,” tuturnya. Sementara Nurseha (37), warga Desa Pangkalan Kecamatan Plered terpaksa harus menunggu air surut untuk bisa melintas. Menurut dia, Jalan Nyi Gede Cangkring merupakan jalur terdekat menuju rumahnya. “Saya pulang kerja dari Tegalwangi. Lebih baik menunggu surut saja, mungkin sebentar lagi. Daripada muter lebih jauh,” katanya. (ttr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: