Merasa Dibohongi, Warga Danawinangun Tolak Pembangunan Tower

Merasa Dibohongi, Warga Danawinangun Tolak Pembangunan Tower

CIREBON - Warga Desa Danawinangun, Kecamatan Kelangenan, Kabupaten Cirebon, menolak rencana pembangunan Base Transceiver Station (BTS) salah satu provider. Tower itu dibangun di atas tanah milik Rudi, kuwu Desa Danawinangun. Puluhan warga mendatangi Balai Desa Danawinangun, Minggu (9/4). Mereka melakukan audiensi dengan pemerintah Desa Danawinangun dan Muspika Kelangenan terkait penolakan pendirian menara. Namun dalam audiensi tersebut tidaklah selancar seperti yang diharapkan. Audiensi gagal dilanjutkan. Saat audiensi warga Desa Danawinangun kecewa dengan jawaban kuwunya. Sehingga mereka membubarkan diri saat audiensi masih berlangsung. \"Jawaban dari Pak Kuwu bertele-tele. Semua yang saya pertanyakan tidak dijawab dengan sebenarnya. Jadi mending kami bubar, tidak mendengarkan apa yang dikatakan mereka,\" kata Wastaji, salah satu perwakilan Warga. Melihat hal itu, unsur muspika dan aparat desa setempat kaget serta merasa percuma diadakannya audiensi. Karena dalam audisi tersebut tidak menemukan titik temu. Bahkan malah menambah suasana keruh di tengah warga, \"Audiensi ini tidak menemukan titik temu dan solusi. Karena mereka tiba-tiba membubarkan diri masalah ini akan ditangguhkan dulu dan menunggu perkembangan selanjutnya,\" kata Rudi, Kuwu Desa Danawinangun. Sebelumnya, Wastija, salah satu warga, merasa dirugikan adanya rencana pembangunan tower tersebut. Dia merasa dibohongi Rudi selaku Kuwu Desa Danawinangun. Karena ketika hendak membeli sebidang tanah milik Sutenda, Rudi beralasan untuk diwakafkan sebagai perluasan tanah pemakaman umum (TPU). Akan tetapi ketika sudah terjadi transaksi jual beli tanah, ternyata untuk disewakan atau dikontrakkan kepada provider untuk dibangun tower. Selama ini, baik dari pemilik tanah, pemerintah desa setempat, dan pihak provider, tidak pernah menyosialisasikan atau meminta persetujuan warga sekitar. Sehingga hal tersebut membuat kekecewaan warga. Selain itu, warga menolak didirikannya menara Telkomsel di area tersebut. Karena warga resah dengan radiasi tower yang merupakan saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET). (cecep)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: