Rp 133 Triliun Jadi Investasi AS Terbesar, Bandingkan Sebelumnya

Rp 133 Triliun Jadi Investasi AS Terbesar, Bandingkan Sebelumnya

JAKARTA - Amerika Serikat baru saja menandatangani investasi di Indonesia senilai USD 10 miliar atau setara dengan Rp 133 triliun. Angka ini Rp 40 triliun lebih besar ketimbang investasi Arab Saudi di Indonesia. Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence dan Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla menyaksikan langsung penandatanganan kerja sama bisnis yang digelar di Shangri-La Hotel, Jakarta, Jumat (21/4). Ketua Kadin Rosan Roeslani menjelaskan, ini menjadi investasi AS terbesar di Indonesia. Beberapa tahun terakhir, investasi AS di Indonesia hanya USD 1-1,3 miliar atau setara dengan Rp 13,3-17,3 triliun. Dengan investasi sebesar itu, AS menempati peringkat 5 negara dengan investasi terbesar di Indonesia. Dengan jumlah investasi yang semakin besar, Rosan mendorong AS untuk melakukan investasi di bidang lain. Selama ini, sebanyak 90 persen investasi AS dialokasikan untuk pertambangan. “Kami ajukan soal distribusi film dan industri kreatif. Ini bidang yang perlu investasi dari AS,” tutur Roslan. Kepala Badan Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong PUN mengaku senang dengan investasi AS itu. Dia tidak ragu menyebut investasi itu sebagai investasi yang sangat istimewa. Bukan hanya nilainya yang besar, tapi juga kualitas dari investasi tersebut yang dinilai akan memberikan angin segar untuk Indonesia. “Investasi AS itu istimewa karena kualitas dan teknologi tinggi. Mereka sangat dahsyat dan kita ekstra gembira,” tuturnya. Tom mengatakan, investasi itu akan mendorong efisiensi dan produktivitas industri Indonesia. Penandatanganan 11 MoU itu akan langsung ditindaklanjuti. Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi dijadwalkan untuk terbang ke Washington DC awal bulan depan. Ada tiga agenda utama yang akan dilakukan Retno di sana. Yang pertama adalah pertemuan bilateral di mana perdagangan dan investasi menjadi salah satu isu penting yang akan dibahas. “Dalam pertemuan itu juga, kami akan menerjemahkan komitmen baru AS terhadap strategic partnership dengan kita,” tutur Menlu Retno. Agenda kedua yang tidak kalah penting adalah Retno akan membawa tim dari beberapa kementrian dan lembaga seperti Kementerian Perdagangan, Kementrian Perindustrian, Kementerian Pertanian, dan BKPM untuk melakukan permbicaraan dengan pihak AS terkait investasi. “Agenda lainnya adalah akan ada pertemuan menlu-menlu ASEAN dengan menlu AS utnuk membahas kerja sama yang bisa diakukan AS dan ASEAN untuk menjaga stabilitas keamanan, memajukan kerja sama ekonomi, dan kesejahteraan,” terangnya. (and)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: