Terima Kalah, Ahok-Djarot Tak Hadiri Penetapan Anies-Sandi

Terima Kalah, Ahok-Djarot Tak Hadiri Penetapan Anies-Sandi

JAKARTA- Acara penetapan gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta priode 2017 -2022, Anies Baswedan-Sandiaga Uno oleh KPU DKI kemarin terasa tak lengkap. Sebab pasangan petahana yang tumbang di Pilgub DKI 2017, Basuki T. Purnama-Djarot Saiful Hidajat tak hadir. Ada apa ya? Statamen Ahok- sapaan Basuki- maupun Djarot ketika diwawancarai masih menggambarkan sedikit rasa tegang. “Ya, kita kerja. Kan sudah terima (kalah, red). Dari semula kami sudah terima, jadi sudah nggak masalah,” ujar Ahok singkat ketika diwawancarai di Balai Kota. Meski menerima kekalahannya, Ahok tetap menunjukkan perbedaan pandangan dengan Anies-Sandi. Misalnya soal penyusunan rencana pembangunan jangka menegah daerah (RPJMD) dan penyusunan anggaran pendapatan dan belanja daerah perubahan (APBD-P) 2017. Menurut Ahok, dia masih gubernur hingga 7 Oktober 2017. Artinya, dia masih pemimpin Jakarta. Maka dia yang berhak menandatangani RPJMD dan RAPBD-P 2017. “RPJMD tetap kami susun, lihat saja mereka mau susun seperti apa, proses kan tetap jalan,” katanya. Sedangkan Djarot masih menyinggung isu agama dibawa- bawa ke panggung politik. Dia menyampaikan harapan demokrasi menjadi semakin sehat ke depan. Dia menjelaskan, kekuasaan harus diraih dengan cara-cara yang baik. Dirinya, tidak akan menggadaikan ideologi untuk merebut kekuasaan. “Jangan ada lagi politisasi masjid untuk urusan pemilihan kepala daerah. Cara-cara yang bertentangan dengan prinsip demokrasi yang baik,” cetus mantan walikota Blitar tersebut. Mengenai ketidakhadiran kemarin, Djarot mengaku harus menghadiri acara yang juga dihadiri Presiden Joko Widodo di Ciganjur. “Di Ciganjur. Saya Salat Jumat di sana,” jelas dia. Mantan tim kampanye Ahok-Djarot Ansy Lema menyatakan kekalahan sudah diterima dengan lapang dada. “Ahok sudah menerima. Dan saya sudah bilang, cukup. Kasih dukungan Anies kerja,” ucap dia di forum dialog bertema “Melanjutkan Kembali Demokrasi di Jakarta\" di Epiwalk, Kuningan, Jakarta. Menurut Ansy, akan lebih baik bagi semua, jika demokrasi disikapi dengan energi positif, edukatif, dan elegan. Mau sampai kapan terus saling gontok-gontokan?. “Selesai, ya sudah diakhir semua dan menatap Jakarta baru. Sekarang kami akan kontrol pemerintahan Anies,” tuturnya. (jpg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: