Kunker Singkat 1,5 Jam, Anggaran Rp132 Juta

Kunker Singkat 1,5 Jam, Anggaran Rp132 Juta

CIREBON – Agenda kunjungan kerja (kunker) ke Kota Batam, makin menjadi sorotan. Setelah jalan-jalan ke Singapura dikabarkan batal, agenda penggantinya belum diketahui. Tapi, melihat jadwal perjalanan dari Jakarta sampai di Bandara Hang Nadim, ternyata pertemuan dengan Pemerintah Kota Batam hanya berlangsung selama 1,5 jam. Durasi pertemuan singkat ini disebabkan pemberangkatan dijadwalkan, Kamis (18/5) sore hari dan menginap di Jakarta. Kemudian dilanjutkan penerbangan ke Batam via Bandara Soekarno Hatta, Jumat (19/5). Penerbangan dengan pesawat pagi itu dijadwalkan tiba di Bandara Hang Nadim menjelang siang. Kemudian dilanjutkan pertemuan dengan Pemerintah Kota Batam sekitar pukul 13.00-13.45 waktu setempat. Owner Abiasa Tour, Nina Melinda mengungkapkan, city tour ke Singapura baru sebatas tawaran. Tetapi, agenda itu ternyata dibatalkan karena pemerintah kota menolak. “Sebagai pengusaha, nggak ada salahnya dong memberikan penawaran ke klien,” ujar Nina. Menurutnya, agenda menyeberang ke Singapura itu sudah dibatalkan. Sebab, pemerintah kota menyampaikan penolakan. Pertimbangannya, perjalanan ke luar negeri untuk pimpinan daerah memerlukan prosedur perizinan terutama gubernur dan kementerian dalam negeri. Di lain pihak, peserta kunker mulai berguguran. Salah satu anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) kabarnya batal ikut. Begitu juga Ketua DPRD, Edi Suripno MSi mewakilkan kepada Wakil Ketua DPRD Hj Eti Herawati, karena ada agenda Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) PDIP di Pulau Bali. Eeng Carli –sapaan akrab Eti Herawati- yang ditugasi untuk mewakili DPRD, juga masih ragu-ragu untuk mengikuti agenda itu. “Belum bisa memastikan ikut atau tidak,” kata Eeng. Menurutnya, di waktu bersamaan ada agenda Partai Nasdem yang kemungkinan tidak bisa ditinggalkan. Oleh sebab itu, dirinya belum mengambil keputusan. Tapi, sampai berita ini diturunkan Eeng mengaku belum menyerahkan fotokopi E-KTP sebagai syarat pemesanan tiket pesawat dan keperluan lainnya. Sementara itu, Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD), H Maman Sukirman SE MM mengaku masuk dalam rombongan yang berangkat. Dia memastikan mengikuti kunjungan kerja itu, meski agendanya lain. “Saya kalau diajak ikut. Kalau tidak, enggak ikut. Tetapi kalau ikut, saya ada agenda melanjutkan belajar tentang BPHTPB,” katanya. Meskipun tema kunjungan dari Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpo) adalah keamanan, BKD memastikan punya misi tersendiri. Sehingga, keberangkatannya tidak perlu dikaitkan dengan agenda forkompinda. “Waktu itu kan kita pernah ke sana (Batam) sama notaris. Nah saya kesana buat follow up,” terangnya. Terkait rencana menyebrang ke Singapura, Maman memastikan, hal itu hanya penawaran dari even organizer (EO). Artinya, belum dikatakan keputusan yang akan dilaksanakan. Maman mengaku, setelah selesai dari Batam, dia akan langsung pulang ke Cirebon. Sebab, ada agenda penting yang harus dilakukan. “Saya yakin itu di Batam saja, nggak nyeberang ke Singapura,” katanya. Di tempat terpisah, Kepala Kesbangpol, Drs Tata Kurniasasmita MM menjelaskan, rombongan yang akan berangkat ke Batam sebanyak 20 orang, diantaranya walikota, kepala Kejaksaan Negeri, kepala Polres Cirebon Kota, komandan Kodim 0614, ketua Pengadilan Negeri, komandan Denpom, komandan TNI AL. Kemudian ditambah ajudan, protokol, bagian keuangan, kepala BKD, kepala DPUPR dan direktur utama PDAM. Untuk pejabat yang berhalangan, tata mengungkapkan, sejauh ini baru ketua DPRD. Tetapi, sudah menunjuk wakil ketua. Hanya saja, sampai saat ini syarat keberangkatan masih belum diserahkan. “Diwakilkan ke Ibu Eeng Charli, tapi belum menerahkan fotokopi KTP untuk dipesankan tiket,” tuturnya. Seperti diketahui, agenda kunjungan kerja ke Batam ini sebetulnya mengenai keamanan daerah. Anggarannya diambil dari DPA Kesbangpol sebesar Rp132 juta. Tetapi, belakangan pesertanya membengkak karena keikutsertaan pejabat di luar forkompinda, meski mereka menggunakan biaya di luar APBD. (ysf/abd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: