Ratusan Siswa SMP Tak Bisa Baca, Bupati: Jangan Salahkan Guru

Ratusan Siswa SMP Tak Bisa Baca, Bupati: Jangan Salahkan Guru

CIREBON – Banyaknya siswa sekolah yang masih belum bisa membaca di Kabupaten Cirebon bukan omong kosong. Hal tersebut diakui Bupati Cirebon DR H Sunjaya Purwadisastra MM MSi usai melakukan monitoring pelaksanaan ujian sekolah dasar di sejumlah SD, Kemarin. Bahkan menurut Sunjaya Ia mendapati sendiri siswa kelas enam yang sedang mengikuti ujian tidak lancar dalam membaca. “Kalau secara umum, dari siswa kelas enam seluruhnya bisa membaca, hanya memang ada yang tidak atau kurang lancar membaca,”ujarnya. Pihak sekolah pun diminta oleh Sunjaya untuk meningkatkan sistem pembelajaran termasuk menambah jam belajar melalui pengayaan dan pelatihan-pelatihan yang bertujuan membantu siswa untuk semakin cepat belajar membaca dan menulis. \"Upaya kita saat ini, kita minta sekolah-sekolah adakan pengayaan, jangan sampai ada siswa yang tidak bisa baca,” imbuhnya. Dikatakan Sunjaya, beberapa faktor yang membuat siswa tidak bisa membaca tidak melulu berasal dari guru ataupun sekolah. Kadang, menurut Sunjaya, siswa-siswa tersebut memiliki IQ di bawah rata-rata sehingga kesulitan mengikuti pelajaran dan faktor lainnya adalah berasal dari keluarga. \"Banyak orangtua yang tidak tahu, peran orangtua juga penting dalam hal ini, orang tua juga harus membimbing dan mengarahkan anak agar termotivasi untuk belajar, kebanyakan orangtua terlalu sibuk bekerja sehingga sang anak tidak termonitor,” paparnya. Posisi guru dan sekolah dalam kasus ini juga tidak bisa sepenuhnya disalahkan. Menurut Sunjaya, guru dalam posisi dilematis dan tak punya pilihan ketika harus memberikan keputusan tidak naik. “Banyak anak atau siswa yang ketika tidak naik memilih putus sekolah, itu yang bikin dilema, disatu sisi kemampuan anak belum mencukupi untuk naik kelas tapi disisi lainnya jika tidak naik kelas anak ini tidak mau lanjut sekolah,” paparnya. Semetara itu, ada sekitar 447 siswa SMP di Kabupaten Cirebon yang tidak bisa membaca menjadi hal yang sangat memalukan bagi Kabupaten Cirebon. “Tentunya kasus ini karena gagalnya program yang ada di Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon. Program yang ada di Disdik patut dipertanyakan,” ujar anggota komisi 4 DPRD Kabupaten Cirebon H Rasida Edi Priyatna. Rasida mengatakan untuk menyelesaikan permasalahan ini, Rasida meminta harus ada evaluasi total di tubuh Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon. “Jangan teriak-teriak dulu, salahkan guru segala. Tetapi harusnya Disdik cari strategi jitu agar masalah siswa tidak bisa membaca ini bisa selesai,” sindirnya. (dri/den)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: