Didemo Mahasiswa, Nanan Tak Kapok ke Kampus
JAKARTA - Demonstrasi mahasiswa Universitas Pamulang, Tangerang Selatan, yang menghadang Wakapolri Komjen Nanan Soekarna tak membuat jenderal bintang tiga itu kapok. Sebaliknya, Nanan justru berniat kembali lagi mengisi seminar di kampus-kampus. \"Sama sekali nggak dong (kapok, red). Saya ke sana itu mengisi seminar tentang reformasi polisi. Mahasiswa kan mitra polisi juga,\" ujarnya usai salat Jumat di masjid Al Ikhlas, Mabes Polri, Jakarta, kemarin (19/10). Nanan membantah kedatangannya ke Pamulang untuk kampanye karena digadang-gadang sebagai kandidat gubernur Jawa Barat. \"Saya ke sana diundang, bukan kampanye,\" katanya. Nanan menjelaskan, kehadirannya di kampus itu untuk memenuhi undangan menjadi pembicara dalam sebuah seminar yang diadakan kampus tersebut. Menurut Nanan, ada ribuan mahasiswa yang menunggunya di seminar itu. Mantan Kadivhumas Polri itu mengaku sudah mencoba berbagai cara untuk mengajak mahasiswa yang melakukan aksi penolakan agar bergabung dan mengikuti seminar yang bertema \"Peran Serta Polri dan Tantangan Masa Depan\" itu. \"Yang di dalam dua ribu lebih. Ada yang demo sekitar 30 orang, juga saya sapa,\" katanya. Bagaimana dialognya? \"Saya ajak juga ke sana (seminar, red) tidak mau. Mereka nyanyi Indonesia Raya, saya ikut nyanyi. Mereka nyanyi halo-halo Bandung, yuk, saya juga orang Bandung,\" katanya. Jenderal bintang tiga itu menyesalkan jatuhnya korban di kedua belah pihak. Sebanyak lima polisi dan tiga mahasiswa luka berat akibat bentrok. Selain itu, sepuluh orang masih diperiksa di Polda Metro Jaya. \"Sangat disayangkan. Saya sedih, ada korban dari mahasiswa juga dari anggota,\" katanya. Aksi penolakan atas kehadiran Nanan Sukarna di Universitas Pamulang (Unpam), Kamis (18/10) memang berakhir bentrok antara mahasiswa dan polisi. Bentrok terjadi siang hari sekitar pukul 10.00. Bentrok juga kembali terjadi malam hari. Alasan yang disampaikan para mahasiswa, mereka menolak polisi masuk kampus karena dianggap mengkriminalisasi mahasiswa pada bentrok yang pernah terjadi di daerah Bima, Cianjur, dan Cirebon. Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Agus Rianto menjelaskan, polisi tidak menutup mata ada perlakuan anggotanya yang berlebihan terhadap mahasiswa. \"Karena itu, nanti dari Propam juga akan melakukan pemeriksaan kalau ada prosedur yang dilanggar,\" katanya. Agus meminta mahasiswa dan pihak kampus yang dirugikan mengajukan aduan resmi ke Divisi Propam Polri. \"Supaya jelas pihak yang dilaporkan siapa, lebih baik lagi disertai bukti,\" katanya. (rdl/ttg)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: