Percasi Tunda Muscab

Percasi Tunda Muscab

Rapat Internal Diwarnai Ketegangan CIREBON – Aula KONI Kota Cirebon mendadak berisik kemarin (19/10). Suasana riuh tersebut rupanya datang dari pertemuan jajaran pengurus Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) beserta klub untuk membahas Musyawarah Cabang (Muscab). Awalnya, rapat bertajuk pramuscab itu biasa-biasa saja. Tidak berlangsung lama, para peserta mendadak tegang. Perbedaan tanggapan muncul dari dua kelompok yang terlebih dulu menyelenggarakan Muscab. Nada debat pun membuat suasana pertemuan panas. Ketegangan ini dikarenakan ada surat pengesahan digelarnya Muscab dengan dihadiri lima orang dari beberapa klub catur disaksikan Ketua Bidang Organisasi KONI Kota Cirebon, Ali Rachman. Kelima orang tersebut yakni L Sutianto dari klub Benteng Prestasi, Adies Tarsidi dari klub Kuda Mandiri, Ketua Klub Olahraga Pelajar (KOP) Catur Yohanes Ciputra, Kusdi dari klub Kuda Gendeng, dan Asep Saepudin SPd sebagai ketua klub Bidak Sakti. Setelah bersitegang, akhirnya perwakilan lima orang yang menggelar Muscab akhir Juli lalu itu meminta maaf. “Kalau kami secara teknis organisasi salah langkah, maka kami minta maaf,” tutur Yohanes Ciputra. Beberapa alasan sempat diungkapkan Yohanes terkait desakan Muscab. Diantaranya adalah soal syarat mencairkan dana stimulan, dana bantuan beasiswa prestasi, serta bantuan lainnya yang harus segera diambil Percasi. “Kami khawatir dana-dana itu amblas dan tidak digunakan,” dalihnya. Ali Rachman, ketika dihubungi mengakui kalau dirinya menghadiri pertemuan bersama lima orang tersebut. Namun, Ali membantah kalau dirinya memberikan rekomendasi yang mengatasnamakan KONI Kota Cirebon. “Waktu saya diundang itu, saya bukan sebagai KONI, tapi menjadi diri saya sendiri. Karena bersifat pembinaan organisasi, makanya saya setuju digelar Muscab. Ini miskomunikasi saja,” kata dia. Sementara itu, Ketua Percasi Kota Cirebon H Wasikin Marzuki yang sudah habis masa jabatannya sejak 26 Juli lalu menegaskan bahwa Muscab lima orang tersebut ilegal. \"Yang namanya Muscab itu harus dihadiri ketua umum sebelumnya. Karena belum ada perintah dari KONI, jangan ambil keputusan sendiri,\" ujarnya kepada Radar. Karena adanya beda pendapat itu, Muscab yang harusnya selesai dilaksanakan, harus tertunda dan bakal digelar Rabu (24/10). (mik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: