Malaga vs Real Madrid, Kembalikan Takhta Ibukota

Malaga vs Real Madrid, Kembalikan Takhta Ibukota

MALAGA - Kerinduan meraih status raja domestik harus dipungkasi. Lima tahun berlalu sejak Real Madrid bersama Jose Mourinho berhasil menjuarai La Liga 2011-2012 lalu. Setelah dipecundangi Barcelona maupun Atletico Madrid, kini saatnya Real membuktikan kalau merekalah tim tersukses La Liga dengan 32 gelar. Real cuma butuh satu angka buat mengunci gelar untuk ke-33 kalinya. Sebab sampai jornada ke-37, Sergio Ramos dkk sudah unggul tiga angka di depan kompetitor terdekatnya Barcelona (90-87). Dini hari nanti (22/5) di Stadion La Rosaleda Real akan menjalani partai hidup mati menantang tuan rumah Malaga. Malaga yang sampai jornada ke-37 ada di posisi kesebelas juga tak bisa diremehkan meski status laga ini bagi Boquerones, julukan Malaga, tak lebih dari pertandingan formalitas (siaran langsung SCTV pukul 01.00 WIB). Menuju laga ini, entrenador Real Zinedine Zidane seperti diberitakan Marca kemarin (20/5) berkata sudah siap lahir dan batin untuk laga pamungkas Real, dengan jam terbang yang baru setahun setengah jadi nahkoda tim beban asal tidak kalah tersebut tak dirasa berat oleh pria 44 tahun itu. “Kami punya takdir yang ditentukan oleh tangan kami sendiri dan hal ini penting. Kami tahu seandainya pertandingan di La Liga tersisa satu lagi,” ucap Zidane. Zidane akan turun dengan skuad terbaiknya. Setelah mengistirahatkan Marcelo, Luka Modric, Casemiro, juga Karim Benzema saat lawan Sevilla (18/5) lalu, kini sebelas pemain terbaik Real siap hadir di lapangan. Soal bagaimana mengatasi tekanan partai krusial, mental Los Merengues, julukan Real, lebih tertata. Faktor kehadiran Cristiano Ronaldo kian menebalkan mentalitas Real sebagai pemenang. Dalam lima pertandingan yang dijalani dengan extra time (final Liga Champions 2013-2014 dan 2015-2016, Piala Super UEFA 2016, final Copa del Rey 2010-2011, dan final Piala Dunia Antarklub 2016) Real juara. Sedang ketika menang di Piala Super UEFA 2014 dan final Copa del Rey 2013-2014, Real menang dalam waktu normal. Satu-satunya kekalahan Real di antara lima musim terakhir terjadi pada final Copa del Rey 2012-2013 lalu. Real menyerah 1-2 di tangan Atleti melalui extra-time. “Tak ada yang berubah dari semangat kami untuk selalu memberikan 100 persen di lapangan. Karena hal tersebut memang terdapat dalam DNA para pemain juga klub,” tutur Zidane. AS kemarin memasang cover Isco jelang laga penentuan Real kali ini. Isco yang mantan pemain Malaga selama dua musim (2011-2013) tersebut punya memori di Stadion La Rosaleda. Pelatih Malaga Michel kepada EFE menegaskan, akan habis-habisan di lapangan karena inilah pertandingan terakhir timnya di kandang. Tak benar kalau Malaga sudah kehabisan motivasi pertandingan sebelum pertemuan pamungkas musim ini lawan Real. “Pesan saya kepada para pemain adalah sama setiap pekannya. Para pemain harus menunjukkan kerja keras, intensitas tinggi di lapangan, karena cuma itu bahasa yang dimengerti di lapangan,” kata Michel. Michel sendiri tak mau masa lalunya sebagai pemain Real dikaitkan seandainya timnya kalah. Sementara itu, Barca akan melakoni pertandingan versus Eibar di Camp Nou dini hari nanti (22/5) juga tak kalah tegang. Sambil berharap Real terpeleset, Barca juga harus mengamankan takdir mereka sendiri. Menang dari Eibar. Menuju pertandingan mendebarkan ini, entrenador Barca Luis Enrique akan mendapatkan hadiah. Yakni seremoni kecil. Pemutaran video tentangnya dalam tiga musim menangani Barca. Enrique menuju laga ini akan tenang dengan kembalinya Gerard Pique yang sempat absen ketika Barca menang 4-1 atas Las Palmas (15/5) lalu. Dengan adanya Pique lini belakang Barca kembali \'lebih aman\'. “Untuk menghadapi situasi seperti ini fokus pada pekerjaan di lapangan sangat mutlak dibutuhkan. Kalau kami menang ini satu hal yang fantastik dan kami akan merayakannya,” kata Enrique. “Kalau kalah, kami akan berikan ucapan kepada pemenang,” tambah pria 47 tahun itu. Terkait momen \'Tenerifazo\' yang bisa terulang Enrique tak mau terlalu memikirkannya. Tenerifazo terjadi musim 1991-1992 di mana Real terpeleset di laga pamungkas. Real yang unggul dua angka atas Barca sampai jornada ke-37 (54-52) malah kalah di tangan Tenerife dengan skor 2-3. Sedang Barca menang 2-0 atas Athletic Bilbao. Barca pun menang dengan unggul satu poin di depan Real (55-54). (dra) SUSUNAN PEMAIN Malaga (4-2-3-1) : 1-Kameni (g) ; 23-Torres, 24-Hernandez, 4-Villanueva, 15-Ricca ; 14-Recio, 6-Camacho; 20-Keko, 31-Fornals, 21-Jony ; 19-Ramirez Pelatih : Michel Real Madrid (4-3-3) : 1-Navas (g); 23-Danilo, 4-Ramos (c), 5-Varane, 12-Marcelo; 19-Modric, 14-Casemiro, 8-Kroos ; 22-Isco, 9-Benzema, 7-Ronaldo Pelatih : Zinedine Zidane

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: