Orang Tua Tak Paham Zonasi PPDB, Keluhkan Jaringan Sering Error

Orang Tua Tak Paham Zonasi PPDB, Keluhkan Jaringan Sering Error

CIREBON - Sejumlah orang tua siswa mengaku kesulitan mengakses laman pendaftaran siswa baru tingkat SMA/SMK melalui jalur online. Tidak hanya itu, mereka juga awam dengan mekanisme penerimaan termasuk rumus zonasi. \"Saya coba daftarin anak dari hari pertama pendaftaran tapi belum bisa. Katanya server-nya error gak bisa log in,\" ujar Noviasari (44), salah satu orang tua siswa, kepada Radar, Senin (12/6). Karena kendala itu, akhirnya Novi mempercayakan sekolah untuk mendata putrinya untuk didaftarkan ke server pusat. Beruntung pihak sekolah bersedia membantu pendaftaran dengan sistem pendataan. Baru setelah itu, diunggah melalui website penerimaan peserta didik baru (PPDB). \"Ya mudah-mudahan saja diterima, soalnya saya nggak ngerti harus gimana-gimananya,” ungkapnhya. Novi yang ingin mendaftarkan putrinya di SMAN 3 Cirebon itu juga tak mengerti mengenai mekanisme penerimaan. Setahu dirinya ada dua jalur yakni akademik dan nonakademik yang pendaftarannya baru ditutup Sabtu (10/6). Bagaimana syarat mengikuti jalur akademik dan nonakademik, Novi tak banyak tahu. Bahkan setelah menerima penjelasan dari pihak sekolah, ia masih belum paham betul. \"Sebetulnya memang lebih mudah ya karena online, bisa juga daftar ke sekolah di luar Cirebon karena lingkupnya Jawa Barat. Tapi ketentuannya itu yang saya nggak paham,\" tuturnya. Hal senada diungkapkan Uripah (41). Ia mengaku kesulitan mengakses website yang dimaksud sejak hari pertama pembukaan penerimaan siswa baru jalur nonakademik. Akan tetapi, akhirnya ia mengaku bisa mendaftarkan anaknya secara online ke salah satu SMAN di Kota Cirebon dengan cara membuka website di sekolah. \"Memang ada panitia khusus dari sekolah untuk membantu, tapi pas daftar sempat nggak bisa. Error jaringannya, tapi dicoba lagi bisa,\" katanya. Diakui Uripah, banyak calon peserta didik termasuk dirinya kebingungan dengan sistem PPDB ke SMA dan SMK tahun 2017 ini. Ia mengaku tidak mendapatkan informasi yang memadai. \"Saya nanya anak dianya juga gak tau. Sistemnya kan beda tahun ini karena sudah dialihkan ke provinsi, saya rasa kurang sosialisasi ya,\" ungkapnya. (mik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: