Kader Bermasalah Bisa Nyaleg

Kader Bermasalah Bisa Nyaleg

Dewan Pertimbangan Tak Masuk Teknis Seleksi Caleg JAKARTA - Pembahasan alot terjadi dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) IV Partai Golkar saat mengambil keputusan terkait mekanisme dan rekrutmen caleg. Muncul perbedaan pendapat terkait perlunya Dewan Pertimbangan Partai Golkar masuk dalam seleksi teknis penetapan caleg. Dalam perdebatan itu, arus yang menginginkan dewan pertimbangan masuk di seleksi teknis caleg diwakili kaum muda Golkar. Namun, kader senior Golkar diwakili Nurdin Halid tidak sependapat. \"Saya tidak setuju dewan pertimbangan masuk dalam seleksi,\" ujar Nurdin yang juga ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Golkar wilayah Indonesia Timur itu. Menurut Nurdin, jika dewan pertimbangan masuk dalam seleksi teknis, itu justru menurunkan derajat lembaga pimpinan Akbar Tandjung tersebut. Dia menyatakan, dewan pertimbangan harus tetap dalam posisinya untuk memberikan saran dan pertimbangan. \"Dewan pertimbangan jangan masuk tataran teknis,\" ujar Nurdin. Pernyataan Nurdin itu langsung ditanggapi Akbar. Dia menyatakan, penetapan calon DPR adalah hal strategis. Karena itu, dewan pertimbangan berhak memberikan saran dan pertimbangan. Akbar tidak mendesak posisi dewan pertimbangan jika tidak memungkinkan masuk di seleksi teknis. \"Namun, dewan pertimbangan berhak memberikan saran dan pertimbangan, dipakai atau tidak, terserah DPP,\" ujarnya. Akbar mengingatkan posisi dewan pertimbangan saat memberikan saran dan pertimbangan dalam mekanisme pencapresan. Ketika itu dewan pertimbangan memberikan saran agar pemilihan dilakukan seluruh kader Golkar. \"Tapi, DPP memberikan keputusan cukup rapimnas. Dewan pertimbangan menerima,\" jelasnya. Ketua Pengarah Penyelenggara Rapimnas IV Ahmadi Noor Supit akhirnya menyatakan sependapat. Dia menyatakan, dewan pertimbangan dimungkinkan untuk memberikan pertimbangan. \"Namun, tidak dalam tataran seleksi,\" ujarnya. Usul ini akhirnya disepakati menjadi keputusan Rapimnas IV Golkar. Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) memberikan apresiasi atas perdebatan yang terjadi. Hal itu membuktikan bahwa Golkar sebagai partai yang dewasa dan demokratis. \"Perbedaan pendapat ternyata bisa diselesaikan,\" ujar Ical. Dia menyatakan, pola rekrutmen caleg nanti diisi 30 persen caleg muda dan 30 persen caleg perempuan. Ical berharap lebih banyak lagi calon perempuan dan muda masuk dalam seleksi. \"Itu nanti bergantung pada kompetensi, pembobotan-pembobotan mereka,\" ujarnya. Ical menyatakan, sistem pencalegan Golkar selama ini selalu terkait persyaratan PDLT (prestasi, dedikasi, loyalitas, dan tidak tercela). Dalam klausul T, Ical mengisyaratkan memberikan kesempatan kepada caleg yang bermasalah hukum. \"PDLT adalah hal yang cukup menggambarkan semua pihak itu ada kata-kata T, tentu ada pengecualian-pengecualian,\" tandasnya. Rapimnas IV Golkar akan dipungkasi dengan pidato politik Ical hari ini. (bay/c2/agm)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: