PT Pos Motori Literasi Nasional, Gratis Biaya Pengiriman Buku Seluruh Indonesia
JAKARTA-PT Pos Indonesia menginisiatori program literasi nasional. Itu ditunjukkan dengan menggratiskan biaya pengiriman buku ke seluruh penjuru tanah air. Hajatan berlabel program donasi buku bebas biaya itu, sebagai bentuk implementasi BUMN Hadir untuk Negeri. Untuk sementara, PT Pos tidak menggandeng perusahaan BUMN lain. Selanjutnya, tidak menutup kemungkinan mengajak sejumlah perusahaan negara ikut andil dalam program tersebut. \"Mungkin ini agak telat. Tetapi, gerakan literasi ini harus digalakkan,\" tutur Direktur utama PT Pos Indonesia (Persero) Gilarsi Wahyu Setijono. Mengapa relatif terlambat? Itu karena tingkat literasi masyarakat indonesia jauh panggang dari api. Bayangkan, posisi literasi indonesia berkutat di level 64 dari 68 negara. ”Kondisi itu mendesak kami untuk bertindak. Tidak peduli meski sementara berjalan secara mandiri,” imbuh Gilarso. Yang jelas beber Gilarso, program itu bekerja sama dengan pegiat literasi. Pegiat literasi dipilih karena dinilai lebih mengetahui kebutuhan masyarakat daerah pedalaman. Dan, PT Pos bertindak sebagai penyedia jasa pelayanan. Nah, pengirim donasi buku merupakan pegiat literasi dan masyarakat umum untuk menyumbangkan buku kepada pengelola Taman Bacaan Masyarakat (TBM) seluruh Indonesia. Berat kiriman hingga 10 kg untuk sekali pengiriman. Pada tahap awal, Pos Indonesia menampung buku pada seluruh drop box di cabang Kantor Pos. Lalu, dikirim ke daerah yang membutuhkan buku. ”Kami berharap buku berupa literatur ilmu pengetahuan, membangun imajinasi positif, mendorong keingintauan masyarakat, membangun karakter dan mencerdaskan bangsa,” ulasnya. Dalam program itu, Pos Indonesia mengklaim tidak punya target khusus. Namun, Ia berharap sinergi Pos Indonesia dan seluruh pihak dapat meningkatkan tingkat literasi Indonesia. ”Dalam tempo 5 tahun ke depan, kami bertekad tingkat literasi masuk barisan 20 besar,” harapnya. Pada kesempatan itu, hadir Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Deputi Bidang Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Kementerian BUMN, Edwin Hidayat Abdullah, Duta Baca Anak Indonesia, Najwa Shihab dan pegiat literasi seperti Tompi, Raline Shah dan sastrawan Asma Nadia. ”Pendiri bangsa kita rata-rata kutu buku. Gagasan-gagasan besar lahir dari membaca buku. Karena pentingnya buku itu, Soekarno bahkan sampai menyelundupkan buku ke penjara,” tegas Najwa. Program gratis biaya pengiriman buku donasi tersebut merupakan gagasan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Program itu dicanangkan presiden beberapa waktu lalu setelah mendapat keluhan dari aktivis literasi atas biaya pengiriman terutama ke wilayah pelosok dan daerah terluar Indonesia. Jadi, nanti setiap buku terkumpul akan dikirim pada tanggal 17 setiap bulan. (far)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: