Demi Wujudkan Ambisi, KONI Kota Cirebon Bentuk Tim Monev, Kawal Program Cabor
CIREBON – KONI Kabupaten Cirebon sudah menggelontorkan cukup banyak anggaran sepanjang tahun ini. Sejak Januari hingga Juni 2017, KONI sudah mencairkan dana lebih dari Rp 1,5 miliar. Itu saja sudah setara dengan total anggaran KONI yang didapatkan pada tahun anggaran 2016. Tahun ini, KONI mendapat dana Rp 6,9 miliar dari pemerintah. Peningkatan jumlah anggaran dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon dimanfaatkan untuk memaksimalkan program pembinaan. Namun KONI tidak mau begitu saja membiarkan kinerja cabang olahraga (cabor) tanpa pantauan. Karena itu, mulai bulan ini KONI akan segera membentuk tim monitoring dan evaluasi (Monev). Wakil Ketua II KONI Kabupaten Cirebon, Sobur Koswara mengatakan, tugas tim monev adalah memantau program kerja cabor. Termasuk yang paling penting adalah mengecek kesiapan cabor menghadapi Porda 2018. “Tim ini (monev, red) dibentuk untuk mengawal program pembinaan cabor. Insya Allah, pada bulan Juli ini kita sudah bisa bekerja dengan maksimal. Nantinya, seluruh persiapan cabor akan terpantau. Termasuk kendala-kendala yang dihadapi oleh cabor dalam menjalankan program pembinaan tersebut,” ungkapnya. Pria yang juga Ketua Umum IPSI Kabupaten Cirebon itu mengungkapkan, tugas tim monev cukup berat. Sebab, harus mampu memetakan kekuatan yang dimiliki Kabupaten Cirebon sebelum terjun di ajang empat tahunan tersebut. Di Porda 2018 mendatang, KONI sudah mencanangkan target 10 besar. Menurut dia, untuk mewujudkannya merupakan tugas berat yang harus ditanggung bersama-sama. Lebih jauh ia mengatakan, untuk masuk peringkat 10 besar, Kontingen Kabupaten Cirebon minimal harus bisa mengantongi 20 medali emas dalam perhelatan di Kabupaten Bogor tersebut. “Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres) KONI yang akan memiliki peran besar. namun, tim monev itu juga yang akan memberikan dukungan data dan fakta berdasarkan pengamatan langsun g di lapangan,” bebernya. Anggota Binpres KONI Kabupaten Cirebon, Eddi Rosadi mengatakan, target 10 besar bukan hal yang mudah diwujudkan. Karena itu, para atlet harus mendapatkan dorongan penuh dari pemerintah. Bagi Eros, sapaan akrabnya, KONI sudah berusaha semaksimal mungkin. “Kami sudah berusaha sebaik mungkin untuk menyalurkan anggaran yang bersumber dari pemerintah kepada cabor. Harapannya tentu saja, setiap cabor menjadi lebih termotivasi melahirkan prestasi. Puncaknya di Porda 2018 nanti,” ungkapnya. (ttr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: