Pemohon Kartu Kuning Sejak Januari Tercatat 10.285 Orang
MAJALENGKA – Sepekan pasca libur panjang Idul Fitri, loket pelayanan kartu kuning atau kartu pencari kerja di Dinas Tenaga kerja dan Perindustrian (Disnakerin) dipadati para pemohon. Mereka sebagian besar baru lulus SMA sederajat. Seperti pantauan Radar, jumlah pencari kerja yang mendatangi kantor Disnakertrans dalam dua hari ini mencapai 400 orang. Sementara sejak awal tahun 2017 hingga sekarang total sudah ada 10.285 pemohon kartu kuning. Membeludaknya calon pencari kerja di Majalengka tersebut tidak seperti biasanya, yang rata-rata hanya mencapai puluhan orang. Seiring pengumuman kelulusan sekolah, jumlah pencari kerja meningkat tajam. Bahkan, dalam sehari, petugas di loket melayani rata-rata 150-200 pemohon sejak dibuka kembali pasca lebaran. Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Disnakerin Irfan Nur Alam SH MH membenarkan ada peningkatan pemohon kartu kuning. Namun dibanding sebelum lebaran, jumlah pencari kerja yang membuat kartu kuning mengalami penurunan. Hal itu diduga karena kelulusan sekolah diumumkan sebelum lebaran. “Sudah sepekan terakhir setelah libur panjang lebaran, jumlah pencari kerja yang datang setiap hari mencapai sekitar 200 orang. Sempat membeludak sebelum puasa, terus pas bulan puasa pemohon cenderung menurun dan sekarang banyak lagi,” kata Irfan. Salah seorang pemohon kartu kuning, Reni mengatakan meskipun membuat kartu kuning setelah lebaran membutuhkan waktu yang cukup lama lantaran antrean panjang, namun dirinya rela menunggu karena keperluan mendesak untuk mencari kerja. Awalnya dia dan beberapa rekannya hendak mengajukan pembuatan kartu kuning bulan puasa kemarin, karena setelah lebaran ingin langsung melamar pekerjaan. Namun karena dari kediamanya di kawasan Talaga cukup jauh dan khawatir puasanya terganggu, maka dia memilih membuat kartu kuning pasca lebaran. “Nggak apa-apa lah nunggu lama juga, yang penting bisa mendapat kartu kuning sebagai salah satu persyaratan diterima kerja di perusahaan,” ujar dia. Dirinya mengapresiasi kepada petugas di loket yang begitu sigap memberikan pelayanan kepada para pemohon kartu kuning. “Saya tidak dipungut biaya untuk membuatkan kartu kuning,” ujarnya. (azs)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: