Anak Dijanjikan Masuk ke Sekolah Favorit, Ortu Jadi Korban PHP

Anak Dijanjikan Masuk ke Sekolah Favorit, Ortu Jadi Korban PHP

CIREBON – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) telah selesai. Tapi, muncul masalah baru karena ada oknum menjanjikan kursi di sekolah favorit. Orang tua (ortu) yang jadi korban PHP (pemberi harapan palsu), kini malah kebingungan karena nasib anaknya yang sudah dua pekan ini belum diterima di manapun. “Dijanjikan masuk ke SMAN 1. Makanya udah dua minggu ini nunggu nggak daftar kemana-mana. Nggak taunya nggak ada kabar beritanya,” ujar salah satu orang tua yang enggan diungkapkan identitasnya, kepada Radar, Minggu (30/7). Lantaran risau dengan nasib anaknya, ia mengaku berusaha mencari SMA swasta favorit. Sayangnya, rombongan belajar (rombel) sudah terkunci. Kini ia kebingungan karena belum ada sekolah yang cocok dengan anaknya. “Calo itu ternyata PHP aja. Ngakunya punya jalur sampai ke provinsi,” katanya. Meski tetap menjanjikan bisa menembus SMAN 1, tetapi lantaran tidak tega dengan nasib anaknya yang 10 hari terkatung-katung, ia terpaksa mencari sekolah swasta alternatif. Cerita mirip juga terjadi pada wali murid lainnya. Kalangan profesional di perbankan ini mengaku, ada oknum yang datang dan memberi janji bisa masuk ke SMAN I. Tetapi dua pekan kegiatan belajar mengajar (KBM) berjalan, ternyata janji itu tidak dipenuhi. “Anak saya dua minggu malah di rumah dan nggak sekolah gara-gara berharap menunggu harapan bisa masuk ke SMAN I Cirebon,” tuturnya. Kondisi demikian membuat keluarganya kebingungan. Bahkan ia berharap masih berharap SMA swasta yang membuka pintu untuk bisa menerima anaknya untuk bersekolah. Sayangnya, beberapa SMA swasta memang sudah menutup pendaftaran. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA Islam Al Azhar, Akhyad SSi mengungkapkan, sekolah sudah tidak membuka pendaftaran, karena rombel penuh. Tidak hanya itu, kegiatan belajar mengajar juga sudah berjalan.  “Sudah penuh mas, mulai jurusan IPS maupun IPA semuanya  sudah penuh,” kata Akhyad. Akhyad mengungkapkan, SMA Islam Al Azhar sekarang sudah tidak memikirkan PPDB. Fokus sekolah beralih ke kegiatan belajar mengajar. Apalagi SMA Islam Al Azhar tahun ini menerapkan full day school yakni sekolah mulai hari Senin sampai dengan hari Jumat. “Setiap hari siswa rutin  pada istirahat pertama melaksanakan salat dhuha di masjid. siangnya salat dzuhur berjamaah hingga salat ashar berjamaah sebelum pulang,” bebernya. (abd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: