Pemkab Targetkan 305.580 Anak dan Balita Diimunisasi
MAJALENGKA–Mulai Rabu (9/8) imunisasi campak dan rubella (MR) di Kabupaten Majalengka mulai dilaksanakan. Kepala Dinas Kesehatan H Alimudin SSos MMKes menyebutkan, imunisasi MR dilaksanakan melalui launching yang dipusatkan di alun-alun Majalengka. “Mulai besok (Rabu, red) imunisasi campak dan rubella akan dilaksanakan serentak melalui pembukaan di alun-alun Majalengka. Imunisasi ini akan diberikan kepada 305.580 balita dan anak di Majalengka,” ujar Alimudin di kantornya. Pihaknya mengklaim imunisasi serentak tidak menemui hambatan. Tidak seperti saat program Pekan Imunisasi Nasional (PIN) yang mendapat penolakan dari beberapa masyarakat. Namun saat ini sudah diantisipasi melalui komunikasi secara intensif unsure Muspika dan puskesmas di 26 kecamatan. “Sebelumnya ada beberapa keluarga atau KK di wilayah Banjaran atau Majalengka selatan yang menolak diberikan imunisasi MR ini. Tapi kita terus melakukan pendekatan dan memberikan pemahaman, hingga akhirnya keluarga itu sepakat membuat surat pernyataan terkait dukungan imunisasi ini,” klaimnya. Komunikasi lintas sektoral tingkat kecamatan, sangat berperan penting bagi terlaksananya imunisasi campak dan rubella. Ketika ada penolakan seperti program PIN beberapa waktu lalu, semestinya masyarakat sadar dan peduli tentang baiknya imunisasi tersebut. “Padahal kalau dibandingkan dengan sekarang itu berbeda. Kalau PIN hanya memberikan tetes kepada anak dan balita, tetapi sekarang itu suntik. Jadi seharusnya masyarakat sadar pentingnya imunisasi bagi putra-putrinya,” pesannya. Pihaknya melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam rangka menyukseskan program serentak di Indonesia ini. Masyarakat diimbau jangan khawatir ketika muncul gejala panas atau demam terhadap anak-anaknya. Itu merupakan reaksi obat yang bisa memberikan kekebalan terhadap generasi bangsa. Daripada nantinya berdampak kepada kondisi anak ke depannya karena tidak diberikan imunisasi MR ini. Bahkan dampaknya bisa menyebabkan cacat hingga kematian. “Berbagai macam penolakan sebelumnya muncul. Mulai dari takut anak sakit, imunisasi palsu hingga mengandung babi. Tetapi MUI sendiri sudah menyatakan kalau imunisasi MR ini halal. Rencananya launching sekaligus diisi acara penyerahan sertifikat kepada puskesmas yang sudah terakreditasi,” pungkasnya. (ono)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: