Loh Kok, Baju Adat Jokowi-JK Tertukar?
JAKARTA-Penampilan berbeda dan mungkin baru dalam sejarah Indonesia, presiden dan wakil presiden mengenakan pakaian adat pada sidang tahunan MPR. Seperti yang ditampilkan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, saat menghadiri sidang tahunan MPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (16/8). Keduanya mengenakan pakaian adat daerah masing-masing, namun seperti tertukar. Jokowi yang berasal dari Jawa Tengah mengenakan baju adat khas Bugis yang dikenal dengan nama Baju Bodo. Sementara itu, Jusuf Kalla yang berasal dari Makassar dan keturunan suku Bugis, justru menggunakan baju adat Jawa yang dikenal dengan nama Jawi Jangkep. Kok bisa tertukar begitu? Eiit..jangan salah sangka dulu, ‘tertukarnya’ pakaian adat yang dikenakan Jokowi dan JK ternyata telah ditentukan sebelumnya. Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki mengatakan, pertukaran baju adat Jokowi dengan JK itu merupakan ide dari pasangan pimpinan negara RI tersebut. Sehingga, proses penentuan pun tak memakan waktu lama. “Itu kan menunjukkan kekompakan Pak Presiden dan Pak Wapres. Prosesnya enggak pernah panjang soal itu,” ucapnya. Menurut Teten, pertukaran pakaian adat itu sebagai pengingat atas upaya merebut kemerdekaan yang kini telah dinikmati selama 72 tahun. Kala itu, kata Teten, semua orang berlatar belakang suku, ras, dan agama bersatu dan menyatukan kekuatan demi Indonesia. “Artinya sekarang sudah mencair. Orang Jawa tidak harus pakai baju Jawa, orang Makassar pakai baju Makassar. Semua sebagai bangsa Indonesia,” ujar Teten. Begitupun istri-istri mereka yang mendampingi. Ibu negara Iriana tampak memakai pakaian adat Suku Bugis yang berasal dari daerah Sulawesi Selatan. Dia menggunakan kebaya merah lengkap dengan perhiasan khas bugis di baju dan kepalanya. Sedangkan istri wapres, Mufidah Kalla terlihat mengenakan kebaya berwarna biru dibalut selendang dan rok batik yang menambah cerah penampilang pasangan itu. (ysp/pojoksatu)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: