Lagi-lagi Akibat Tungku, Rumah Pensiunan Kemenag Terbakar
KUNINGAN-Musibah kebakaran disebabkan tungku tradisional kembali terjadi. Kali ini menimpa rumah pensiunan Kementerian Agama bernama Sajud (63) bersama istrinya Lili (60) warga Desa Cilowa, RT 16 RW 04, Kecamatan Kramatmulya, Selasa (22/8) sekitar pukul 09.30 WIB. Korban mengalami kerugian materil mencapai ratusan juta rupiah. Informasi yang dihimpun, peristiwa kebakaran tersebut berlangsung sangat cepat. Kala itu Sajud yang tengah merebus air di tungku kayu bakar atau hawu dalam bahasa Sunda, meninggalkan sebentar untuk mengantarkan tamunya yang hendak pulang. Namun alangkah kagetnya Sajut saat kembali ke rumah mendapati dapur telah terbakar. “Saya meninggalkan dapur hanya sebentar untuk mengantar tamu yang akan pulang hingga ke jalan, tetapi saat kembali masuk rumah terdengar suara bergemuruh di dapur. Saat dilihat ternyata api sudah memenuhi ruangan dan seketika saya dan istri berteriak minta tolong tetangga,” tutur Sajud. Hanya dalam hitungan detik api dengan cepat menghanguskan ruangan dapur dan merembet ke ruang makan dan kamar belakang. Terlebih ruangan dapur yang terdapat banyak tumpukkan kayu bakar ditambah angin yang bertiup kencang menyebabkan api dengan cepat merembet dan menghanguskan atap rumah berbentuk letter L tersebut. Musibah kebakaran rumah Sajud ini pun langsung diinformasikan kepada Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Kuningan yang segera tiba di lokasi setelah dihubungi warga melalui sambungan telepon. Dengan mengerahkan tiga armada pemadam kebakaran sekaligus, petugas dengan sigap memadamkan kobaran api dari segala penjuru sehingga dalam kurun waktu kurang dari satu jam, akhirnya api berhasil dijinakkan. Kebakaran menyebabkan separuh atap rumah Sajud hangus dilalap si jago merah termasuk tiga ruangan beserta perabotannya ludes terbakar. Beruntung api tidak sampai merembet ke ruang tamu dan beberapa kamar di bagian depan lainnya sehingga kerugian yang diderita tidak semakin besar. “Rumah ini baru tiga tahun diperbaiki setelah kebakaran tahun 2014 lalu, sama akibat tungku. Jadi kerugian pun lumayan cukup besar karena banyak material bangunan dan perabotan yang terbakar masih baru, sehingga kerugiannya bisa mencapai Rp200 juta,” kata Sajud. Sementara itu, Kepala UPTD Pemadam Kebakaran Kabupaten Kuningan Bambang Hernaedi yang turun langsung meninjau proses pemadaman mengatakan, sesuai keterangan pemilik rumah penyebab kebakaran adalah akibat tungku kayu bakar yang ditinggalkan. Atas kejadian ini, Bambang pun mengimbau kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan tungku terutama dalam penyimpanan kayu bakar dan bahan-bahan yang mudah terbakar agar jangan terlalu dekat dengan tungku. “Terutama dalam penyimpanan kayu bakar, sebaiknya jangan terlalu dekat dengan tungku atau disimpan di luar akan lebih aman. Alangkah lebih baik lagi jika menggunakan kompor gas, namun tetap harus hati-hati dengan mengikuti petunjuk keamanan dan keselamatan agar tidak sampai terjadi kebocoran yang dapat menyebabkan kebakaran,” ujar Bambang. (fik)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: