Driver Online Kembali Pakai Atribut Lengkap, Ingin Selalu Damai di Jalan
CIREBON- Kisruh transportasi online dan konvesional sudah reda. Apalagi setelah ada putusan MA yang membatalkan 14 poin Permenhub yang selama ini dianggap membatasi ruang gerak transportasi online. Di Cirebon, para driver online merasa memiliki hak untuk tetap beroperasi. Mereka kembali mengenakan atribut lengkap. Padahal sebelumnya, saat wilayah Cirebon sempat ramai perseteruan transportasi online dan konvensional, para driver ojek online memilih untuk tidak mengenakan atribut lengkap. Koordinator Lapangan Paguyuban Driver Gojek Cirebon, Arif Maulana mengatakan keputusan MA memberikan peluang bagi mereka untuk kembali beroperasi dengan mengenakan atribut lengkap. Arif menuturkan, sebelum mengimbau rekan-rekannya mengenakan atribut lengkap, tiga hari sebelumnya ia telah survei dengan mencoba mengenakan atribut mengelilingi Kota Cirebon. Hasilnya, kata Arif, ternyata aman. “Setelah MA mencabut 14 syarat dari kemenhub, kami mulai merasa punya bekal dan juga punya hak untuk kembali beroperasi. Terlebih lagi jika melihat respons, sebanyak 70 persen masyarakat Cirebon membutuhkan transportasi online. Kami tentu merasa terpanggil,” akunya. Selama menggunakan atribut lengkap, Arif mengatakan rekan-rekannya tak pernah menampik gesekan yang terjadi di lapangan dengan pengendara transportasi konvesional. Menurutnya, selama masih dalam batasan lisan, ia dan rekan-rekannya tak akan menanggapi. “Selama ini kami tidak pernah ada konflik fisik dengan konvesional. Paling hanya lewat lisan saja, kami sering dapat. Tapi sesuai dengan SOP kami, kami tidak akan menanggapinya untuk menghindari konflik di lapangan. Kita ingin damai,” ujarnya. Ia juga mengatakan, harus ada keadilan yang ditetapkan pemerintah kota akan adanya transportasi online. Sesuai dengan wacana Kota Cirebon menjadi smart city, Arif mengingatkan kembali pemerintah akan wacana tersebut. Salah satu kemajuan kota, kata dia, adanya transportasi online. Maka dari itu, Arif mengatakan jika sampai transportasi online ditiadakan, maka proyek smart city hanya angan-angan. “Tidak ada alasan pemerintah tidak memberikan izin pada kami. Transportasi online sangat memudahkan masyarakat Kota Cirebon. Sangat sesuai dengan salah satu kategori smart city,” ujarnya. Arif mengatakan transportasi online bisa mengurangi angka pengangguran di kota ini. “Harapannya sama pak walikota khususnya, transportasi online dapat terus beroperasi. Mengingat hadirnya transportasi online membantu pemerintah akan pengurangan angka pengangguran di Cirebon,” tutupnya. (myg)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: