Planco, Tanaman Bunga Berkhasiat Obat
MAJALENGKA - Tanaman bunga jenis planco, orang sunda banyak yang menyebut buntiris. Bedanya planco daunnya kecil dan tumbuh sekitar 20 cm hingga 30cm, dan memiliki khasiat untuk menurunkan suhu badan anak saat mengalami panas demam. Supriatna, Kepala Desa Tenjolayar Kecamatan Cicurug, Sukabumi, Kabupaten Majalengka, ditemui saat pameran Teknologi Tepat Guna di lapangan Gelanggang Generasi Muda Majalengka, Kamis (25/8) memamerkan aneka bunga yang memiliki khasiat pengobatan tersebut. “Tidak jelas siapa penemu planco sebagai tanaman obat ini, hanya di wilayah kami ini menjadi obat yang turun temurun dimanfaatkan masyarakat,” ungkap Supriatna. Cara pengobatannya menurut Supriatna cukup mengambil tiga lembar daun planco, kemudian diremas dan dibalurkan ke tubuh anak yang sedang mengalami panas demam. Satu jam kemudian akan keluar bintik merah atau orang sunda menyebutnya tampek. Setelah muncul bintik merah panaspun reda. “Tak butuh waktu lama untuk menurunkan suhu tubuh, panas yang cukup tinggi bisa reda hanya beberapa saat,” katanya. Supriatna berupaya memamerkan puluhan tanaman obat, salah satunya planco. Tanaman tersebut selain menjadi tanaman obat juga merupakan tanaman hias yang bisa ditanam di pekarangan rumah dan sangat indah jika pemilik bisa menempatkannya secara oksidental dengan tanaman hias lainnya. Untuk membudidayakan tanaman tersebut sangat mudah, karena tumbuh dan berkembang dengan sendirinya. Tanaman bisa disimpan di pot yang sangat kecil sekalipun, dan tanaman ini cocok di semua iklim baik panas ataupun dingin. Peniramannya dilakukan dua hari sekali, karena bila terlalu banyak air tanaman akan membusuk. Planco daunnya tebal semacam buntiris, hanya bedanya daunnya kecil sebesar sendok dan pohonnya mudah patah layaknya buntiris. Ini bisa berbunga setiap saat dan bunganya bisa bertahan selama sebulan. Warna bunganya ada yang merah ada pula yang berwarna putih. “Di desa kami setiap rumah harus memiliki tanaman bunga planco, ini menjadi tanaman yang wajib ditanam setiap warga, makanya akan sangat mudah menemukan bunga ini di Desa Tenjolayar. Saya ingin warga tidak memiliki ketergantungan pada obat kimia, selama obat herbal amsih bsia digunakan semua harus pake obat herbal yang ada di pekarangan,” kata Supriatna. Selain planco yang wajib ditanam adalah serai hitam, patrawali dan kumis kucing. Patrawali harus ditanam karena di wilayahnya masih sangat banyak ular berbisa, untuk mengantisipasi kemungkinan ada warga yang tergigit bisa diobati sendiri sebelum dibawa ke dokter. Seorang pengunjung Ema Purwanti menambahkan baru mengetahui ada tanaman hias yang berkhasiat untuk mengobati sakit. “Tanaman ini bunganya indah, cocok ditanam di pot dengan cara mengurus tidak merepotkan. Tadi dijelaskan juga khasiat herbal tanaman ini, jadi sangat menarik,” ujarnya. (gus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: