Panitia Pemilihan Kuwu Ramai-ramai Mundur, Ini Penyebabnya

Panitia Pemilihan Kuwu Ramai-ramai Mundur, Ini Penyebabnya

INDRAMAYU - Pelaksanaan Pemilihan Kuwu (Pilwu) Serentak 2017 di Desa Pareang Girang, Kecamatan Kandanghaur terancam batal. Gara-garanya, 6 dari 11 anggota Panitia Pemilihan Kuwu (Panpilwu) setempat ramai-ramai mengundurkan diri dari kepanitiaan. Alasannya terkait soal anggaran alokasi biaya pemilihan kuwu atau kepala desa yang dianggap lebih besar pasak daripada tiang. Bantuan keuangan dari APBD Kabupaten Indramayu yang dipatok sebesar Rp103 juta untuk Pilwu Parean Girang dinilai kurang mencukupi. “Ya, alasan utamanya itu. Kita lebih baik mundur daripada memaksakan penyelenggaraan Pilwu berjalan sukses dengan anggaran yang menurut kami akan tidak mencukupi,” ungkap Rastono, salah satu anggota Panpilwu Parean Girang yang mengundurkan diri kepada Radar, Kamis (7/9). Keputusan mundur, papar Rastono, setelah setelah seluruh anggota Panpilwu bersama BPD dan Kuwu mengadakan pembahasan anggaran secara detail dua hari sebelum acara pelantikan. Dalam rapat juga dibedah pula anggaran pengeluaran Pilwu pada lima tahun sebelumnya atau tahun 2012 lalu sebagai bahan perbandingan. Hasilnya, dengan taksiran jumlah hak pilih sekitar 8.000 jiwa, dibutuhkan biaya sebesar Rp222 juta. Kendati tinggi, angka itu masih di bawah biaya Pilwu serentak tahun 2012 lalu yang mencapai Rp280 juta. “Itu sudah dipres. Dihemat, hemat. Kalau mau riil, mestinya angkanya lebih tinggi dari Pilwu lima tahun lalu yang sumber dananya dari para calon,” ucapnya. Sementara ketika melihat rincian penggunaan anggaran bantuan keuangan dari APBD Rp103 juta yang belum dipotong pajak, hampir semua pos belanja dibatasi dan kurang sesuai dengan kenyataan di lapangan nantinya. Di sisi lain tidak ada penambahan anggaran secara signifikan dari APBDes. Panitia pilwu juga secara tegas dilarang meminta dana sepeserpun kepada para calon kuwu. Karena itu dengan berbagai pertimbangan serta memberikan kesempatan warga lainnya yang lebih mampu dalam mengelola anggaran, dia maupun rekan-rekannya memilih mundur. “Kami tidak ada niat untuk membuat suasana menjadi tidak baik, apalagi nyari untung. Saat dipercaya menjadi anggota Panpilwu, niatnya agar berjalan sukses. Jadi kalau kami tidak sanggup, lebih baik memberikan kesempatan bagi yang lain, yang lebih mampu,” tandas Rastono. Dikonfirmasi koran ini, Ketua BPD Parean Girang, Hasanudin membenarkan pengunduran diri sebagian besar anggota Panpilwu. Imbas mundurnya 6 anggota, rencana pelantikan Panpilwu yang seyogyanya dijadwalkan pada Rabu (6/9) terpaksa dibatalkan. BPD Parean Girangpun kembali membuka penjaringan calon anggota Panpilwu yang baru. “Sekarang kita lagi sebar pengumuman lagi untuk penjaringan anggota Panpilwu yang baru. Mudah-mudahan tahapan Pilwu tetap berjalan sesuai jadwal,” ujar dia. Pihaknya tidak menyalahkan anggota Panpilwu yang mundur. Karena keputusan itu menjadi hak mereka. Terkuaknya anggaran Pilwu yang terbatas, diharapkan terjaring anggota Panpilwu yang benar-benar siap untuk mengelolanya. (kho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: