Petani Bawang Syukuran 40 Hari Usia Tanam

Petani Bawang Syukuran 40 Hari Usia Tanam

MAJALENGKA–Puluhan petani bawang Desa Kertasari Kecamatan Ligung menggelar syukuran 40 hari usia tanam, Rabu (20/9). Dalam syukuran yang digelar di blok Cikepuh tersebut diadakan doa bersama, yang diikuti para petani, pemdes, BPP Kecamatan Ligung. Kepala BPP Kecamatan Ligung H Edy Rediawanto SP selaku pembina para petani bawang menyampaikan, musim kemarau panjang tidak selamanya membawa petaka, karena membawa berkah bagi tanaman bawang di wilayah Kertasari. “Tanaman bawang akan tumbuh subur ketika hujan jarang turun. Yang terpenting pemeliharaan harus diperhatikan terutama pengairannya. Kita patut bersyukur meski cuaca panas dan terik, namun tanaman bawang begitu subur. Tinggal kita memelihara 20 hari kedepan hingga panen dengan baik dan tepat, terutama pengairan dan pengendalian hama,” ujar Edy. Sementara Kepala desa Kertasari Edy Mulyana merasa lega atas pertumbuhan tanaman bawang milik para petani. Sampai usia 40 hari tanaman bawang yang ditanam di lahan sekitar 20 hektare rata-rata tumbuh subur. “Mudah-mudahan bisa mendapat hasil yang maksimal. Sekarang kita tinggal meneruskan pemeliharaan dengan baik dan berdoa agar waktu panen nanti harga bawang berpihak kepara petani. Sehingga petani bawang mendapat keuntungan yang maksimal,” harapnya. Pemdes menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Majalengka, yang saat penanaman bawang beberapa waktu lalu memberikan bantuan benih sebanyak 12 kuintal. Dari luas tanam sekitar 20 hektare tersebut digarap petani pribumi. “Kami memohon kepada Pemkab Majalengka terus memberi pembinaan dan bantuan yang lainnya kepada para petani di wilayah kami. Modal adalah kendala utama yang dihadapi para petani disini. Kami berharap pemerintah bisa memberikan permodalan dengan pinjaman lunak dengan bunga tidak terlalu tinggi bagi petani,” harapnya. Salah seorang petani bawang, Kalim (50) mengaku ikut menanam bawang sebagai wujud kebersamaan. Apalagi dirinya merupakan pengelola langsung pengairan. “Alhamdulillah sampai hari ini tanaman bawang tidak kekurangan air, karena sungai Cipari cukup mengairi lahan tanaman bawang di sini,” tandas mantan Kuwu Kertasari itu. (ono)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: