Pasar Darurat Kanoman Dibangun 1 Oktober, Pedagang Keluhkan Minimnya Sosialisasi

Pasar Darurat Kanoman Dibangun 1 Oktober, Pedagang Keluhkan Minimnya Sosialisasi

CIREBON – Pembangunan pasar darurat untuk pedagang Pasar Kanoman, dijadwalkan pada 1 Oktober. Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah, Agus Mulyadi menjelaskan, sesuai dengan jadwal pembangunan pasar darurat ini memang menunggu Festival Keraton Nusantara (FKN) selesai. “Itu informasi yang saya terima dari direksi Perumda Pasar,” ujar Agus, kepada Radar Cirebon. Meski demikian, Agus tak yakin jadwal itu bakal berjalan sesuai rencana. Pasalnya, masih ada beberapa administrasi yang belum diselesaikan. Termasuk saat hearing dengan Komisi II DPRD, kabarnya belum ada kata sepakat khususnya para pemilik ruko. Dari laporan direksi Perumda Pasar juga, lokasi pasar darurat tetap di Jalan Kanoman, Winaon dan skeitarnya. Penolakan dari para pemilik ruko bukan berarti tidak ditindaklanjuti, tetapi direksi menjamin ketertiban di lokasi termasuk lalu lintas. “Sisa lima meter kalau dipedomani tetap bebas macet, saya yakin masyarakat bisa memahami. Karena masyarakat ingin komitmen itu saja,” tegasnya Saat ini, kata Agus, ada kesan direksi tidak bisa mengendalikan pedagang. Kalau jadwal 1 Oktober tinggal sepekan lagi berharap sesuai targetkan, tapi juga harus diselesaikan persoalan-persoalan lainnya yang belum tuntas. Termasuk aspek sosialisasi. Jangan sampai mengejar waktu, tapi mengesampingkan administrasi dan hal lainnya. “Kalau tidak memungkinkan, Tunda dulu saja toh tidak masalah untuk mengurangi resistensi di kemudian hari,” sarannya. Di lain pihak, Pedagang Pasar Kanoman masih menanti kepastian pembangunan pasar darurat. Mereka berharap segera ada sosialisasi, agar tidak terus diombang-ambing ketidakpastian. Salah seorang pedagang, Ahmadi (50) meminta ada jeda waktu yang cukup untuk sosialisasi sampai urusan penempatan pedagang. Apalagi, saat ini merebak kabar di kalangan pedagang terkait dengan proses revitalisasi pasar yang bakal diundur. Penyebabnya, agenda muludan di Keraton Kanoman yang akan dilakukan dalam dua bulan mendatang. “Katanya diundur habis muludan. Namanya muludan ini kan sudah agenda tahunan, nggak bisa di-stop dulu. Tapi saya nggak tau, itu benar diundur atau nggak,” katanya. Kendati demikian, Ahmadi tetap berharap pasar darurat ditempatkan di Jalan Winaon dan kawasan sekitar Jl Kanoman. Sehingga pedagang tidak kesulitan untuk memindahkan barang dan pelanggan tidak hilang. Pedagang lainnya, Ruslan (37) juga mempertanyakan kejelasan pembangunan pasar darurat. Sampai saat ini, informasi yang beredar di kalangan pedagang simpang siur. Bahkan ada juga yang menyebut pasar darurat ditunda sampai muludan beres. Para pedagang relatif mempercayai informasi ini, karena saat ada pasar muludan kawasan itu lebih ramai dari biasanya. \"Kalau muludan pasti banyak yang datang dari berbagai daerah, saran saya lebih baik dimajukan atau dimundurkan saja sekalian pasar daruratnya,\" ungkapnya. Kemudian ada juga informasi yang menyebutkan pembangunan dimulai Oktober nanti. Tetapi lagi-lagi informasi itu sebatas lisan, tanpa ada surat edaran atau pengumuman tertulis. Sayangnya, Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Berintan, juga belum memberikan kejelasan. Direktur Perumda Pasar, Akhyadi SE belum dapat dikonfirmasi. Namun, dalam wawancara terakhir dengan koran ini, dia meyakinkan pembangunan sudah dilaksanakan dalam waktu dekat. \"Mudah-mudahan pada bulan ini kami mulai bangun. Kalau semua sudah terakomodir, baru proyeknya akan mulai berjalan,\" katanya. (abd/myg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: