Buruh Kembali Ontrog PG Jatitujuh

Buruh Kembali Ontrog PG Jatitujuh

Tagih Upah Jasa Produksi 25 Persen JATITUJUH - Ratusan buruh pekerja kontrak waktu tertentu (PKWT) PT PG Rajawali II Unit PG Jatitujuh, kembali menggelar aksi unjuk rasa di lokasi PG Jatitujuh, Selasa (20/11). Mereka menuntut penerimaan upah jasa produksi (jasprod). Kali ini, ketua serikat pekerja PT Rajawali II turut hadir dan memberikan penjelasan mengenai permasalahan tersebut. Para buruh berdialog dengan jajaran manajemen PG Jatitujuh guna menyampaikan keluhan mereka atas janji serikat pekerja beberapa waktu lalu. Edi, salah satu buruh tetap meminta kepada pihak manajemen untuk menepati janjinya memberikan upah jasa produksi, yang awal tahun lalu dijanjikan akan diberikan sebesar 25 persen dari jasa produksi. Hal tersebut sebagaimana yang disampaikan ketua serikat pekerja awal tahun 2012. “Kami meminta kepada Pak Agus Kristanto (Ketua Serikat Pekerja) untuk memberikan penjelasan. Sebagaimana yang dijanjikan pada awal Januari lalu, katanya pihak manajemen menjanjikan akan ngasih 25 persen dari hasil jasprod ketika selesai giling. Dan kami tagih janji tersebut,” tegasnya. Menanggapi permasalahan yang ada saat ini, ketua serikat pekerja PT Rajawali II, Agus Kristanto membenarkan bahwa, dahulu pernah melangsungkan sosialisasi dengan seluruh buruh dan karyawan Unit PG Jatitujuh. Hal tersebut sebagai salah satu upaya memberikan semangat kepada karyawan, karena cukup lama kondisi perusahaan terpuruk. Saat itu, salah satu pemikiran pihaknya yakni bagaimana menyemangati teman-teman dan semua yang terlibat dalam elemen perusahaan ini mempunyai semangat. “Tentunya harus punya optimis tinggi yakni pada suatu saat nanti tercapai kesuksesan yang sebelumnya tercapai. Tentunya dengan berkomunikasi berbagai macam tingkat sosial atau pemahaman terjadi perbedaan persepsi. Namun itu semua hal yang wajar dan persepsi atau yang mereka tuntut yakni menerima upah jasa produksi sebesar 25 persen. Akan tetapi, itu adalah kesepahaman yang hanya satu pihak saja,” ucapnya. Dijelaskan Agus, kemungkinan salah satu rekan di PG Jatitujuh ini belum memahami dengan apa yang menjadi dasar tuntutan pada pertemuan sepekan yang lalu. Dan pada hasil akhir audiensi ini, timbul satu kesepemahaman bahwa, yang seharusnya menjadi hak dan kewajiban karyawan serta kewajiban pada manajemen tercapai dengan baik. “Namun, PR kami kedepan adalah kami harus tetap memberikan semangat kepada seluruh karyawan yang terlibat dalam elemen organisasi perusahaan kami. Serta tugas kami yakni menjembatani aspirasi-aspirasi dari karyawan untuk memberikan masukan guna meningkatkan kesejahteraan karyawan dan manajemen. Ini merupakan bukan janji kami, tapi tugas kami. Karena kami mempunyai keterbatasan dalam soal kewenangan,” paparnya. Agus mengatakan, jika keuntungan serta target tersebut telah melampaui, karena kinerja dari semua pihak bagus, maka suatu hal yang lumrah jika meminta peningkatkan kesejahteraan kepada perusahaan. Oleh karena itu, pihaknya akan menyampaikan sebagaimana tugas serikat pekerja. Usai disepakati, ratusan massa buruh PKWT membubarkan diri meninggalkan lokasi kantor PG Jatitujuh dengan tertib. Aksi ini juga kembali mendapat pengawalan ketat dari petugas kepolisian dan TNI. Tampak hadir dalam pengamanan aksi ini, satu pleton Dalmas Polres dan Polsek dibantu unsur TNI dari Koramil 1704 Jatitujuh. (ono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: