DPRD Kecewa PT Inti, Ada Lelang Aset, Pembangunan Semakin Molor

DPRD Kecewa PT Inti, Ada Lelang Aset, Pembangunan Semakin Molor

CIREBON – Janji renovasi Pasar Kanoman setelah Festival Keraton Nusantara (FKN), rupanya tak dipenuhi. Informasi terbaru yang dihimpun Radar, proses pembangunan pasar darurat diprediksi bakal mundur dalam jangka waktu cukup lama. Salah satu penyebabnya adalah penaksiran bangunan yang akan dirobohkan untuk lokasi bangunan baru. Setelah penaksiran ini tuntas akan dilelangkan ke Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL). “Kami agak kecewa. Sebelum FKN itu menggebu-gebu sekali, sekarang FKN beres malah tidak ada kabar beritanya,” ujar Ketua Komisi II DPRD, Ir H Watid Sahriar, kepada Radar, Rabu (4/10). Watid mengaku kaget mendapatkan informasi mengenai penghapusan aset bangunan yang akan dibongkar. Tentu saja proses ini bakal memakan waktu cukup lama. Penaksiran bangunan sampai lelang tentu butuh waktu. Lantaran masalah ini, Watid mempertanyakan master plan PT Inti. Seharusnya proses penaksiran bangunan dan lelang sudah selesai sebelum ribut-ribut pasar darurat. Dengan kondisi yang sudah seperti sekarang ini, pedagang justru yang menjadi korba. Mereka terus diombang-ambing dengan rencana yang tidak direalisasikan. “Ini PT inti bagaimana? Kok kayaknya nggak punya kemampuan segera mengeksekusi. Sebaiknya PT Inti terbuka saja sampai ke media yang terjadi sesungguhnya itu apa,” tandasnya. Perwakilan PT Inti sendiri belum dapat dikonfirmasi. Perwakilan PT Inti di Cirebon, Evy Wahyuningsih meminta wartawan  menghubungi penanggung jawab di pusat atas nama Hendro. Namun, Hendro sendiri tak dapat dihubungi. “Mungkin beliau (Hendro) lagi ada agenda dengan Kementerian Koperasi,” katanya. Di lain pihak, dalam konfirmasi terakhir, Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Berintan, Akhyadi SE mengaku, pihaknya tak bisa berbuat banyak terkait kejelasan pembangunan Pasar Kanoman. Pasalnya, Perumda Pasar hanya berperan sebagai mediator. Adapun perencanan pasar darurat sendiri merupakan kewenangan PT Inti selaku investor. \"Segala bentuk beban biaya baik pembangunan pasar maupun pasar darurat yang membiayai PT Inti. Untuk itu kami sebagai mediator pun masih menunggu terkait dengan pembangunan ini,\" ujar Akhyadi, di ruang kerjanya, Selasa (3/10). Meski belum ada kepastian melakukan pembangunan, Perumda Pasar aktif berkomunikasi dengan pihak PT Inti. Perumda sendiri berharap pembangunan segera dilakukan. Renovasi sendiri memang sudah lama ditunggu 1.400 pedagang pasar lantaran rencana ini sudah lama didengung-dengungkan. \"Belum ada tanggal pastinya, namun pengerjaan yang lebih cepat tentunya akan lebih baik,\" katanya. Dalam komunikasi terakhir, Akhyadi mengaku meminta kepastian kepada PT Inti mengenai pembangunan pasar darurat. Ia tidak ingin pedagang pasar terombang-ambing dengan informasi yang tidak jelas sumbernya. Apalagi belakangan ini sempat tersiar kabar ada penundaan sampai pelaksanaan muludan tuntas. “Kami sendiri masih menunggu,” ucap Akhyadi, saat ditemui di ruang kerjanya. Mengenai tuntutan para pemilik ruko di sepanjang Jl Winaon dan Kanoman, Akhyadi memastikan hal itu akan dibahas bersama PT Inti dan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkair. Dengan harapan, semua pihak bisa menerima dan pembangunan bisa segera berjalan. \"Kami sih inginnya Minggu ini ada pertemuan. Mudah-mudahan dari PT Inti Minggu ini datang ke Cirebon,” katanya. (abd/myg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: