Pasar Darurat Kanoman Belum Jelas, PT Ini: Tunggu Pekan Depan

Pasar Darurat Kanoman Belum Jelas, PT Ini: Tunggu Pekan Depan

CIREBON – Respons yang ditunggu Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Berintan terkait pembangunan pasar darurat, dijanjikan pekan depan. Developer pembangunan Pasar Kanoman, PT Inti masih menunggu manajemen dari pusat terkait kejelasan revitalisasi pasar. “Nanti saja menunggu dari Jakarta pekan depan akan ke sini (Cirebon, red),” ujar Perwakilan PT Inti di Cirebon, Evy Wahyuningsih. Saat ditanya kapan pasar darurat akan mulai dibangun, Evy enggan memberikan jawaban dengan dalih manajemen dari Jakarta yang  memiliki kewenangan menjelaskan. Kemudian mengenai alasan menunda pembangunan meski sempat menjanjikan pekerjaan dimulai setelah Festival Keraton Nusantara (FKN). “Jangan saya yang memberikan penjelasan,” katanya. Belum adanya kejelasan dari PT Inti membuat Perumda Pasar tak bisa berbuat banyak. Dengan posisi selaku mediator, keputusan dimulainya pembangunan sepenuhnya ada di tangan PT Inti. Direktur Utama Perumda Pasar Berintan, Akhyadi SE menjelaskan, proses yang menghambat pembangunan pasar darurat terkait dengan aset bangunan pasar. Sebelum dilakukan pembangunan, perlu ada penghapusan aset dengan mekanisme lelang pembongkaran. “Ini saling berkaitan. Kalau belum ada kejelasan pembangunan pasar darurat, bangunan pasar lama tidak bisa lelang bongkaran,” katanya, Kamis (12/10). Perumda Pasar sendiri sudah merampungkan penilaian bongkaran gedung Pasar Kanoman. Bila sudah ada kejelasan, berkasnya langsung diajukan ke Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL). Pengajuan berkas ini tentunya menunggu kepastian PT Inti. Sebagai direksi Perumda pasar, Akhyadi mengaku siap kapanpun mengajukan lelang. Syaratnya, PT Inti memberikan kepastian pembangunan pasar darurat. Termasuk kejelasan mekanisme pemindahan pedagang, pembagian lapak dan lain sebagainya. Akhyadi membenarkan pekan depan manajemen PT Inti dari Jakarta akan hadir ke Cirebon. Diharapkan dalam pertemuan itu sudah ada kejelasan mengenai pembangunan pasar darurat. Kemudian solusi untuk 1.400 pedagang, karena yang terkaomodir di pasar darurat baru 1.200. Masalah lainnya ialah penolakan lokasi pasar darurat oleh para pemilik toko. ”Kami  mengundang antara pemilik toko, SKPD dan pedagang. Kita bicarakan pasar darurat,” katanya. (abd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: