Anggaran Pusat Belum Cair, Proyek Pamsimas Telantar

Anggaran Pusat Belum Cair, Proyek Pamsimas Telantar

CIREBON - Progres proyek pembangunan penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas) di Desa Kubangdeleg, Kecamatan Karangwareng telantar. Sudah beberapa hari, di lokasi pembangunan tidak terlihat para pekerja yang membangun proyek tersebut. Kondisi itu terjadi karena proyek yang digelar Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Kubangdeleg kehabisan modal. Sementara anggaran untuk proyek yang bersumber dari APBN, belum juga turun. Penegasan itu disampaikan Ketua KSM Kubangdeleg, Tarsono, kemarin. Menurutnya, untuk sementara waktu proyek tersebut dihentikan sambil menunggu anggaran yang sampai sekarang belum turun. “Kita tidak punya modal, karena ini benar-benar pengelolaannya dan pelaksanannya swadaya, sementara pencairan anggaran pun tidak langsung, bertahap. Ini yang memberatkan kita,” ujarnya. Dari total anggaran sebesar Rp245 juta, pihak KSM baru berhasil mencairkan anggaran sekitar Rp100 jutaan. Jumlah tersebut langsung digelar dan kini fisik bangunan sudah sekitar 60 persen. Nantinya, fasilitas pamsimas tersebut akan digunakan untuk sarana air bersih warga Desa Kubangdeleg yang selama ini selalu dihantui persoalan kekeringan dan kesulitan air bersih di kala musim kemarau. “Nanti kalau bangunan sudah jadi, dan sudah bisa digunakan, warga tinggal memasang pipa-pipa untuk kemudian dialiri air dari pamsimas. Untuk biaya pemasangan pipa itu dilakukan sendiri oleh warga,” imbuh Tarsono. Namun sekali lagi, menurut Tarsono, kondisi sulitnya pencairan membuat proyek tersebut kini telantar. Sudah tiga hari lebih, tidak ada pekerjaan pada pembangunan fasilitas tersebut, karena saat ini pihak KSM benar-benar tidak memiliki anggaran. “Kalau sistem yang sudah-sudah kita ajukan anggaran bertahap, kita juga kan ada pendamping dari dinasnya. Rencana Penggunaan Dana (RPD) ini kita ajukan. Sebelumnya harus lewat tanda tangan kuwu dan lain-lain, sampai ke dinas. Setelah itu, biasanya nunggu seminggu baru cair. Kebetulan, kalau turun sudah pencairan yang ke lima, tapi memang belum turun,” tuturnya. Tarsono pun tidak terlalu khawatir akan molornya pembangunan pamsimas tersebut. Pasalnya, setahu dia, proyek pembangunan tersebut tidak dikejar waktu dan bisa selesai kapan saja. Namun, ke depan, Tarsono berharap agar proyek-proyek serupa yang melibatkan KSM agar pencairan anggaran bisa dilakukan sekaligus, sehingga bangunan bisa segera selesai dan manfaatnya bisa segera dirasakan. “Setahu saya, karena swadaya jadi tidak ada ikatan waktu. Selesainya saja, kalau anggaran habis kita tunggu pencairan dulu,” beber pria yang juga menjabat kaur umum Desa Kubangdeleg tersebut. (dri)      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: