Ke Ciganjur, Sutan Minta Maaf

Ke Ciganjur, Sutan Minta Maaf

JAKARTA-Politikus Partai Demokrat (PD) Sutan Bhatoegana akhirnya meminta maaf secara langsung kepada pihak keluarga Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Atas hal itu, pihak keluarga kemudian menganggap selesai permasalahan seputar pernyataan Sutan atas lengsernya Gus Dur dari kursi presiden yang belakangan memicu protes dan kecaman luas. Sutan datang menemui keluarga Gus Dur di kediaman Ciganjur, Jakarta Selatan, kemarin (29/11). Dia ditemani Ketua Umum DPP PD Anas Urbaningrum dan Waketum PD Jhonny Allen Marbun. Mereka diterima langsung oleh istri almarhum Gus Dur Sinta Nuriyah dan dua putrinya, Zannuba Arifah Chafsoh (Yenny Wahid) dan Inayah Wulandari. Saat bersalaman, Sutan mencium tangan ibu empat orang putri itu. Dalam pertemuan tersebut, Sinta Nuriyah menyampaikan pesan kepada Sutan. Yaitu, agar ketua Komisi VII DPR tersebut bisa mengontrol emosi. \"Jadi pemimpin itu jangan mudah tersulut emosi, nanti keluar omongan yang nggak-nggak. Ini semua sebagai pelajaran,\" kata Sinta setelah Sutan menyampaikan langsung permintaan maaf atas ucapannya soal Gus Dur. Hingga kemarin, di sejumlah daerah masih berlangsung aksi demontrasi sebagai reaksi atas pernyataan Sutan yang dilontarkan dalam sebuah diskusi di Dewan Perwakilan Daerah (DPD) pada 13 November 2012. Saat itu Sutan mengakui, dirinya menyinggung nama Gus Dur karena terpancing pernyataan Adhie Massardi yang dianggap terlalu memojokkan Presiden SBY. \"Jadi pemimpin itu harus bisa bertindak cermat dan bijaksana,\" pesan Sinta lagi. Sebagai tindak lanjut kedatangan Sutan, Yenny yang mewakili pihak keluarga kemudian menyampaikan imbauan kepada nahdliyin, juga pendukung dan simpatisan Gus Dur di berbagai daerah. Dia mengajak mereka juga memberikan maaf. \"Apalagi, ini Pak Sutan sudah ada iktikad baik. Jadi sudah selesai dan tidak ada masalah. Keluarga mengimbau pendukung dan pencinta Gus Dur menyikapi kondisi ini dengan kedewasaan,\" ujar Yenny. Hanya dengan demikian, lanjut dia, ketegangan yang sempat muncul tidak berlarut-larut. \"Semoga sudah bisa kembali normal,\" tandasnya. Atas pernyataan Yenny tersebut, Anas menyambut dengan positif. \"Kami berterima kasih kepada Mbak Yenny dan keluarga, meminta maaf itu mulia, memberikan maaf itu jauh lebih mulia,\" kata Anas. Mengulang pernyataan Yenny, Anas juga berharap agar aksi-aksi yang terjadi di sejumlah daerah belakangan ini bisa dihentikan. Mereka diharapkan kembali menjalankan aktivitas seperti biasa kembali. \"Tahun 2014, kami doakan Mbak Yenny sukses,\" tandas Anas. Secara terpisah, Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor Nusron Wahid juga menginstruksi anggota Ansor dan simpatisan Gus Dur agar arif menerima permintaan maaf Sutan tersebut. \"Dia sudah mengaku salah dan meminta maaf, diantar Mas Anas lagi. Saya imbau sahabat-sahabat Ansor dan Banser tidak perlu aksi untuk masalah ini lagi. Kembalilah ke barak, dakwah lagi, kaderisasi dan pemberdayaan masyarakat, serta kader lagi,\" kata Nusron. Dia berharap, kasus tersebut bisa menjadi bahan muhasabah atau introspeksi semua pihak. Siapa pun elite politik harus berhati-hati, santun, dan bijak dalam bertutur kata serta bertindak. \"Siapa pun elite politik bisa salah, termasuk saya. Karena itu, marilah kita belajar dari kasus ini,\" tandasnya. Menurut dia, memperpanjang masalah hanya akan menambah pekerjaan dan energi warga NU. \"Yang penting, catatan sejarah tidak dibelokkan bahwa Gus Dur pemimpin NU yang pernah menjadi presiden keempat Indonesia itu tidak lengser karena korupsi, tapi karena politik. Kalau pemimpin konflik politik, kan biasa. Tapi, kalau korupsi, itu yang menjadi masalah,\" imbuh anggota DPR dari Partai Golkar tersebut. (dyn/c4/agm)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: