Mantri H Iding Tewas Tabrakan

Mantri H Iding Tewas Tabrakan

KUNINGAN-Tabrakan maut di persimpangan Ciporang, Rabu (22/11) malam, menewaskan salah satu pejabat. Yakni, Sekretaris Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kuningan H Iding Suhardiman. Kasat Lantas Polres Kuningan AKP Purwadi mengungkapkan, kecelakaan maut yang berlangsung sekitar pukul 21.30 tersebut terjadi ketika sepeda motor Honda Beat nopol E 3749 ZJ yang dikendarai Mantri Piding, panggilan akrab Iding, yang melaju dari arah Ancaran, hendak menyeberang ke kanan menuju Jalan Sindangagung. Dari arah berlawanan, melaju motor Yamaha Mio Fino nopol E 5425 ZM yang dikemudikan oleh AG (17), berboncengan dengan AP, dengan kecepatan tinggi. Tabrakan pun tak terhindarkan. Mantri Piding terpental hingga beberapa meter dan kepalanya membentur aspal. \"Kebetulan korban mengendarai motor dengan tidak mengenakan helm. Sehingga, benturan keras kepalanya dengan aspal, menyebabkan luka serius. Dari hasil pemeriksaan dokter, benturan keras di kepala menyebabkan pecah pembuluh darah di otak yang menyebabkan korban meninggal dunia,\" ungkap Purwadi. Sementara, pengendara motor Mio Fino dan temannya yang dibonceng pun ikut terpental. Namun, hanya mengalami luka ringan saja. Keduanya yang masih berstatus pelajar di salah satu SMK Negeri di Kabupaten Kuningan, kemudian dibawa ke Mapolres Kuningan untuk dimintai keterangan. \"Pak Mantri Piding sempat dilarikan ke RSU Wijaya Kusumah, namun karena luka serius di bagian kepala hingga mengeluarkan banyak darah, menyebabkan beliau meninggal dunia. Sementara terhadap pengendara motor Fino dan teman yang dibonceng, masih dalam pemeriksaan anggota Unit Laka,\" ungkap Purwadi, kemarin. Atas kejadian tersebut, lanjut Purwadi, hingga Kamis sore, pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap AG, pengendara motor Fino dan temannya yang dibonceng sebagai saksi sehingga belum dapat menyimpulkan pasal apa yang akan dikenakan terhadap pengendara di bawah umur. Namun demikian, Purwadi mengimbau kepada masyarakat untuk menjadikan insiden ini sebagai pelajaran berharga. Yakni, agar tetap mengenakan helm setiap kali bepergian menggunakan motor, sekalipun malam hari. Kepada para orang tua, lanjutnya, agar tidak terlalu membebaskan anaknya menggunakan motor. Apalagi sampai berani melaju dengan kecepatan tinggi. \"Jangan jadikan alasan menggunakan helm itu supaya tidak ditilang polisi, melainkan untuk perlindungan kepala apabila terjadi kecelakaan. Jadi, gunakan helm setiap kali berkendaraan motor, baik siang maupun malam. Kepada para orang tua, diharapkan untuk bijak memberikan motor kepada anaknya. Begitu juga kepada anak-anaknya, untuk tidak melajukan kendaraan dengan kebut-kebutan dan ugal-ugalan karena risikonya sangat fatal,\" tegas Purwadi. Sementara itu, AG saat menjalani pemeriksaan di Ruang Unit Laka Polres Kuningan mengaku, saat kejadian, dia melaju motornya dengan kecepatan tinggi. Karena, saat itu dia tengah buru-buru hendak pulang ke kosan di daerah Ancaran, khawatir dikunci oleh ibu kos. \"Saya mau pulang ke kosan setelah mengambil charger handphone dari rumah teman di Cigugur. Saat itu waktu sudah lebih jam 9 malam. Saya takut kosan dikunci ibu kos. Makanya saya melajukan motor dengan kecepatan tinggi. Saat di persimpangan, saya melihat ada motor berbelok tanpa ngasih lampu sen sehingga saya pun kagok. Akhirnya tabrakan pun terjadi,\" kata AG yang sempat linglug sesaat setelah kejadian. AG mengaku pasrah dengan musibah yang dialaminya tersebut. Dia hanya bisa memberikan keterangan apa adanya kepada pihak kepolisian. AG meminta permohonan maaf kepada pihak keluarga Mantri Piding atas kejadian tersebut dan menyerahkan penanganannya kepada pihak kepolisian. (fik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: