One Way Jalan Cipto,  Adang: Harusnya Sepaket dengan Kartini

One Way Jalan Cipto,  Adang: Harusnya Sepaket dengan Kartini

CIREBON- Uji coba satu jalur atau one way Jl Cipto MK, Kota Cirebon, terus menuai pro kontra di masyarakat. Para pihak yang belum setuju berharap kebijakan ini tidak sampai dipaksakan untuk diterapkan secara penuh. Apalagi jika itu akhirnya justru menyusahkan warga pengguna jalan raya. Yang bikin waswas, rencana satu jalur itu juga diterapkan saat malam tahun baru. Irfan (32) warga Kesambi, Kota Cirebon, menilai saat uji coba one way, kepadatan kendaraan justru pindah ke berbagai titik. Misalnya Jl Kartini, Jl Tuparev, dan Jl Wahidin. Hal tersebut makin parah saat ada kereta api melintas di Jl Kartini, Jl Tentara Pelajar, dan wilayah Krucuk. “Kalau ada kereta lewat di Jl Kartini dan Tentara Pelajar serta wilayah Krucuk, pasti numuk sekali. Sehingga menurut saya hal ini perlu ditinjau kembali. Kalau dirasa dengan cara tersebut lebih baik, saya setuju. Namun kalau malah bikin macet yang lebih parah, sepertinya harus dipikirkan ulang,\" ungkapnya kepada Radar, kemarin. Sementara mahasiswa UMC, Iman Asyhari, mengatakan uji coba satu arah yang dilakukan Dishub dan Polres Cirebon Kota bertujuan mengatasi kepadatan kendaraan. Dia menghormati segala upaya yang dilakukan aparat dalam mengatasi permasalahan transportasi. Namun Iman meminta uji coba tak hanya dilakukan sekali. \"Agar efektif dan semua masyarakat paham dengan rute one way, uji coba semestinya dilakukan beberapa kali. Biar melihat efektifnya juga,\" tuturnya. Terpisah, pengurus Forum Transportasi Kota Cirebon Prof DR Adang Jumhur mengatakan uji coba one way Jl Cipto merupakan suatu ikhtiar untuk mengurai kemacetan. Tapi, kata Adang, perlu diberi beberapa catatan. \"Jalan Cipto di malam hari kan tidak begitu macet. Sehingga uji coba tersebut kurang begitu signifikan untuk mengukur seberapa efektif dan seberapa urgen dibuat satu arah,\" tegas Adang. Lanjutnya, jika Jl Cipto dirancang satu jalur, sebaiknya satu paket dengan jalan lain. Seperti Jl Kartini dan Jl Siliwangi. Dari Wahidin dan Tuparev serta Jl Cipto, nanti bertumpu di ujung Jl Kartini (Alun-Alun Kejaksan). Di situ, kendaraan dibagi tiga yakni ke kanan arah Karanggetas, ke kiri arah Siliwangi hingga Krucuk, dan lurus ke Jl Veteran. “Arah Karanggetas dibuat satu arah ke kanan arah Pekiringan dan Siliwangi juga dibuat satu arah ke Krucuk (arah Diponegoro, red). Ya harus dibahas bersama,” terang Adang. Pengamat Transportasi Ade Danu  mengatakan Setiap bentuk rekayasa lalu lintas harus berdasarkan data lapangan yang akurat. Dia mengatakan Ddishub Kota Cirebon memiliki ATCS yang dapat memberikan data tersebut. “Bila benar-benar difungsikan, ATCS dapat memberikan data traffic yang up to date dan mampu menganalisanya,” kata Ade Danu. Dia berharap bentuk rakayasa lalin berupa one way di Jl Cipto berdasarkan pada data dan analisa tersebut. Dan menjadi keputusan yang tepat untuk mengurai kepadatan arus lalin. “Sebenarnya masih banyak lagi yang harus dilakukan dalam pengaturan arus lalin di Kota Cirebon. Karena dinamika lalu lintas sudah begitu cepat berubah,” ujarnya. Dia mencontohkan Jl Kanggraksan sebagai salah satu pintu masuk Kota Cirebon. Dia mengatakan jalur itu harusnya dibenahi karena pintu masuknya warga atau wisatawan. “Tidak elok bila mereka datang disambut dengan kemacetan, kesemerawutan. Perlu rekayasa lalin dan penataan yang mendesak. Apalagi Jl Karanggetas ini jalurnya walikota dari rumah dinas menuju balaikota. Ya semoga ada pembenahan menyeluruh, tidak hanya di Cipto,” terang Ade Danu. Sebelumnya, KBO Satlantas Polres Cirebon Kota Iptu Edi Supeno SH mengatakan uji coba satu arah Jl Cipto tak cukup dilakukan sekali. Untuk Sabtu (23/12), dilakukan lebih awal yakni pukul 17.00 hingga 20.00 WIB. Waktu uji coba ini lebih cepat satu jam. Tujuannya merespons kepadatan kendaraan di jam pulang kerja. \"Di jam ini prediksi mobilitas lebih tinggi daripada jam uji coba sebelumnya. Ini bisa menjadi gambaran di akhir tahun nanti,\" tuturnya. Edi menambahkan, one way merupakan upaya menghindari kepadatan yang diprediksi akan melonjak tinggi di sekitar dua mall yang terletak di Jl Cipto MK. Diprediksi di akhir tahun dua mall tersebut dapat mendatangkan banyak pengunjung. Volume kendaraan juga akan mencapai puncaknya, karena Kota Cirebon menjadi salah satu pusat perayaan malam pergantian tahun. Dari evaluasi one way, Selasa (19/12), Edi menyebutkan kepadatan terpecah ke beberapa titik seperti Jl Samiaji, Jl Kartini, Jl Tuparev, dan Tentara pelajar. Memang terjadi penumpukan kendaraan tetapi tidak sampai berhenti total. Berkaca dari hasil itu, hampir pasti one way diberlakukan di malam tahun baru. Sementara Kepala Bidang Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan, Gunawan ATD DEA menambahkan, pemberlakuan one way memasuki tahap uji analisis. Dishub menangkap terjadinya kepadatan di ruas jalan sekitarnya. Dari evaluasi ini akan ditentukan alternatif lain agar rekayasa lalu lintas lebih efisien. \"Baru uji coba pertama, masih kami kaji dan evaluasi agar lebih efisien,\" tukasnya. (apr/abd)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: