Ratusan Taekwondoin Ikuti UKT, Sekum TI: Talenta Muda Aset Kota Cirebon

Ratusan Taekwondoin Ikuti UKT, Sekum TI: Talenta Muda Aset Kota Cirebon

CIREBON - Taekwondo Indonesia (TI) tidak akan kehabisan stok atlet terbaik. Talenta-talenta muda terus bermunculan. Hal ini ditandai dengan digelarnya Ujian Kenaikan Tingkat (UKT), akhir pekan lalu. Sebanyak 380 taekwondoin mengikuti kegiatan tersebut. Sekretaris Umum TI Kota Cirebon, Estu Niana Syamia mengatakan, peserta UKT tidak pernah kurang dari 300-an taekwondoin. Hal ini menandakan bahwa pemasalan olahraga bela diri asal Korea tersebut telah berhasil. \"Talenta-talenta muda yang mengikuti UKT adalah aset Kota Cirebon,\" katanya. Demi mempertahankan kualitas UKT, TI mengundang Suryana, pengurus Pengprov TI Jawa Barat yang juga Master Taekwondo sebagai ketua Tim Penguji. \"Kehadiran Master Suryana sekaligus menjamin kualitas hasil ujian,\" kata Estu. Suryana menilai, Kota Cirebon mempunyai banyak bibit atlet taekwondo yang potensial. Untuk itu, dirinya meminta agar semua atlet, pelatih dan pengurus TI Kota Cirebon senantiasa meningkatkan kualitas. Sehingga, bisa meraih prestasi. Menurut dia, kualitas atlet daerah akan menentukan kualitas atlet Jabar. Untuk selanjutnya akan memengaruhi perkembangan olahraga taekwondo secara nasional. \"Saya harap taekwondo terus berkembang lebih baik lagi dan berharap Kota Cirebon menjadi salah satu pengcab di Jabar yang memiliki atlet unggulan dengan meraih prestasi di ajang bergengsi,\" kata Suryana. Lebih lanjut lagi, jika mengacu pada tata laksana di Jabar, maka pelaksanaan UKT digelar minimal tiga bulan. Sebab, jika sampai empat bulan tidak dilaksanakan UKT, maka pengcab yang bersangkutan akan diberi peringatan. \"Saya harap TI Kota Cirebon bisa melahirkan atlet-atlet unggulan. Tapi hal itu harus ditunjang program pembinaan dan pelatihan secara rutin, disiplin dan terukur,\" ujarnya. Soal pelaksanaan UKT, TI Kota Cirebon sudah mengikuti regulasi TI Jabar. Ketua Pembinaan dan Prestasi (Binpres) Pengcab TI Kota Cirebon, Suwiryadi menyatakan, kegiatan UKT dilaksanakan setiap tiga bulan sekali. Kegiatan ini digelar untuk mengetahui sejauh mana kemampuan para atlet dalam menguasai teknik yang telah diberikan dari unit masing-masing. Ratusan taekwondoin tersebut telah berlatih untuk menguasai dasar-dasar dan teknik-teknik selama tiga bulan secara maksimal di setiap unit masing-masing. Sehingga, para atlet itu berusaha secara maksimal mengerahkan kemampuannya dalam UKT ini. \"UKT ini dimaksudkan untuk memantau perkembangan anak didik sehingga potensinya bisa terdeteksi sejak awal,\" tegasnya. Dengan begitu, lanjut dia, para pelatih bisa mengarahkan potensi para atlet tersebut. Ke depan, atlet yang telah menguasai teknik-teknik taekwondo dapat dikembangkan menjadi prestasi, baik itu tingkat kota, provinsi dan nasional. \"Digelarnya UKT ini diharapkan bisa bertambahnya bibit-bibit baru dan tentunya agar bisa menciptakan dan mencetak para atlet taekwondo agar bisa menghasilkan prestasi,\" tandasnya. Sementara itu, akhir pekan kemarin, Kemenpora menggandeng Kevin Sport Taekwondo dan Raqy Taekwondo Cirebon mengadakan Pelatihan Pelatih Taekwondo Tingkat Dasar Tahun 2017. Yang ikut puluhan, berasal dari Kota Cirebon dan Tasikmalaya di salah satu hotel Kota Cirebon, Sabtu-Minggu (23-24/12). Perwakilan Asisten Deputi Peningkatan Tenaga dan Organisasi Keolahragaan Kemenpora RI, Haryanto menerangkan, kegiatan kepelatihan tersebut merupakan program pemberian fasilitas kepada masyarakat melalui lembaga daerah. “Kegiatan itu diharapkan dapat memicu untuk peningkatan sumber daya manusia (SDM) olahraga di daerah tersebut,” katanya. Ketum KONI Kota Cirebon, Hj Wati Musilawati mengaku bangga karena taekwondo Kota Cirebon diberi kesempatan melakukan kegiatan guna menunjang prestasi para atletnya, melalui pelatihan pelatih tingkat dasar. (ttr)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: