Jalur Lingkar Timur Rawan, Jalanan Licin, Empat Kali Kejadian Lakalantas

Jalur Lingkar Timur Rawan, Jalanan Licin, Empat Kali Kejadian Lakalantas

KUNINGAN-Bagi masyarakat yang menggunakan jalur jalan lingkar timur, disarankan untuk lebih hati-hati terutama ketika hujan. Pasalnya, ruas jalan yang baru selesai dihotmix itu cukup licin ketika turun hujan. Ditambah lagi tanah merah bekas proyek pengerjaan yang berceceran di jalan membuat jalanan semakin licin dan membahayakan pengguna jalan. Tercatat ada empat kejadian lakalantas di lokasi tersebut. Untungnya, lakalantas di ruas jalan yang menghubungkan Desa Garatengah dengan Sampora itu tidak sampai menelan korban jiwa. Dari pantauan Radar, jalan lingkar timur menjadi pilihan pengguna jalan ketika di ruas jalan utama Kuningan-Cirebon dipadati kendaraan. Banyak masyarakat yang akan berwisata memilih menggunakan jalur tersebut. Termasuk bus tiga perempat jurusan Tasik-Cirebon memanfaatkan jalan lingkar timur karena enggan terjebak macet di jalan protokol. Selain jalannya mulus juga cukup lebar. “Saya belok dari Padamenak menuju jalur ini. Kalau lewat jalan regular, suka macet. Jadi, mending melalui jalan lingkar timur, bisa cepat dan enggak kejebak macet,” sebut Ade, sopir bus Tasik-Cirebon. Namun saat musim liburan akhir tahun, jumlah kendaraan yang melintas di jalan lingkar timur mengalami kenaikan. Polres Kuningan menempatkan personelnya di sepanjang jalan tersebut. Mulai dari Sampora sampai Garatengah dipasang tenda. Di pertigaan Garatengah, dua anggota Polsek Jalaksana, Faudi dan Adi melakukan pengaturan lalin. Keduanya juga memasang papan penunjuk arah agar memudahkan pengguna jalan. “Kendaraan yang melintas cukup padat sejak Sabtu lalu (23/12). Kebanyakan masyarakat yang mau liburan,” terang Fauzi kepada Radar, ketika mengatur lalin. Meski tidak sepadat ketika Hari Raya Idul Fitri, namun keduanya tetap siaga menjalankan tugas. Adi berkali-kali mengingatkan pengguna jalan terutama pengendara motor untuk hati-hati lantaran kondisi jalan yang licin. “Di ruas jalan ini terjadi beberapa kali kejadian lakalantas. Mayoritas pengendara motor. Jalanan di sini licin karena tanah bekas proyek banyak menempel di permukaan aspal. Sehingga ketika hujan turun, tanah merah itu menjadi becek dan licin. Sudah empat kali kejadian lakalantas, dan korban dibawa ke RSUD Linggarjati,” terang Adi. Sebenarnya, kata keduanya, lakalantas yang terjadi di ruas jalan itu berada di wilayah Polsek Cilimus. Namun masyarakat menganggap bahwa kejadiannya di wilayah Polsek Jalaksana. “Kan sebagian wilayah ini masuk Polsek Cilimus. Nah kejadiannya itu ada di Polsek Cilimus, tapi masyarakat melapornya ke Polsek Jalaksana. Kami langsung turun ke lapangan dan mengevakuasi korban ke rumah sakit. Yang paling penting, kami menjalankan tugas dan meminimalkan korban laka agar segera mendapatkan penangan medis,” tutur keduanya. Fauzi menambahkan, sepanjang jalan Garatengah-Panawuan belum ada rambu lalu lintas dan juga marka jalan. Sehingga pengendara yang melintas di malam hari untuk lebih hati-hati. Baik Fauzi maupun Ade juga berharap para pengguna jalan memperhatikan keselamatan ketika berkendara. “Jalannya baru selesai dibangun, dan belum ada marka jalan serta rambu lalu lintas. Kami meminta kepada pengguna jalan untuk selalu hati-hati. Kemudian juga jangan ngebut ketika hujan. Banyak tanah merah dan juga kerikil yang tersapu air hujan di tengah jalan. Ini membahayakan pengendara motor,” imbau keduanya. (ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: