Urai Sampah dengan Anakan Lalat Tentara Hitam

Urai Sampah dengan Anakan Lalat Tentara Hitam

CIREBON - Permasalahan sampah di Cirebon belum terurai dengan baik baik dari hulu ke hilir. Kasus tempat pembuangan sampah (TPS) liar banyak ditemukan. Hal itu menjadi perhatian tersendiri bagi elemen masyarakat yang peduli lingkungan. Salah satunya Komunitas Peduli Lingkungan (Kopling) yang berada di Griya Panyawangan 3 Kelurahan Tukmudal, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon. Untuk mengurai sampah yang bersifat organik, Kopling mempunyai metode unik. Uniknya, Kopling memanfaatkan anakan lalat tentara hitam untuk menghancurkan sampah organik. Ketua Kopling Yayan Hendriyan menjelaskan, lalat tentara hitam yang bertelur kemudian menetas menjadi larva kecil atau anakan, dipindahkan ke reaktor pembesaran untuk memakan sampah organik. \"Mereka akan makan sampah organik itu. Jadi otomatis sampah itu akan habis,\" kata Yayan. Menurutnya, larva anakan dari lalat tentara hitam bisa menghabiskan sampah organik sebanyak dengan beratnya dalam sehari. Sehingga sampah yang diurai tergantung banyaknya anakan lalat hitam tersebut. \"Dalam sehari larva ini bisa memakan sebanyak berat badannya. Namun, dalam usia tiga minggu, larva sudah tidak lagi memakan sampah organik,\" jelasnya. Menurut Yayan, metode yang digunakannya itu sangat menguntungkan. Karena larva yang sudah tidak lagi makan sampah organik, bisa dijadikan sebagai pakan binatang ternak seperti ikan, unggas, yang memiliki protein tinggi. (cecep)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: