Kontraktor Minta Addendum; Jl Cipto Mk Beres Januari, Gedung Setda Februari

Kontraktor Minta Addendum; Jl Cipto Mk Beres Januari, Gedung Setda Februari

CIREBON – Sejumlah proyek infrastruktur di Kota Cirebon dipastikan tidak akan selesai sesuai kontrak. Tiga pekerjaan fisik yang dibiayai APBD 2017, masing-masing mendapat addendum dengan klausul berbeda-beda.  Seperti proyek pembangunan Gedung Sekretariat Daerah (Setda). Proyek yang habis masa kontraknya pada 26 Desember tersebut tidak akan selesai sesuai deadline, karena progresnya masih jauh dari 100 persen.  \"Pengajuannya tambahan waktu 50 hari kerja. Karena syaratnya untuk tambahan waktu pengerjaan sudah 75 persen,\" ujar Project Manager PT Rivomas Pentasurya, Tajudin, Selasa (26/12). Tajudin mengatakan, saat ini progres pembangunan gedung setda sudah mencapai 85 persen. Angka tersebut selain fisik bangunan juga termasuk pengadaan material. Tambahan waktu 50 hari, dimanfaatkan untuk pengerjaan finishing. \"Artinya tinggal finishing, perapihan,\" tambahnya. Selain pekerjaan finishing, lanjut Tajudin, ada pekerjaan tambahan di luar kontrak yang harus dilakukan. Seperti betonisasi jalan sekeliling gedung, railing tangga, dan saluran air dengan box culvert. Dia optimis tambahan waktu 50 hari tersebut cukup untuk menyelesaikan pekerjaan hingga operasional. \"Pekerja kami tambah, sekarang ada sekitar 400 orang yang bekerjan siang malam. Kebut untuk bagian luar dulu,\" katanya. Karena tambahan waktu tersebut, akan ada denda yang harus ditanggung oleh PT Rivomas Pentasurya setiap harinya. Tajudin menyampaikan bahwa denda tersebut dihitung dari nilai kontrak yang tersisa. Tidak hanya membayar denda, pihaknya pun harus mengeluarkan biaya untuk pemasangan Aluminium Composite Panel (ACP) sebagai pelapis dinding. Dalam perencanaan awal, ACP hanya 3.500 unit, ternyata butuhnya hampir dua kali lipat material yang dibutuhkan. “Kami hitung total semuanya jadi 6.225 untuk ACP,\" ungkapnya. Manajemen Konstruksi Gedung Setda dari PT Bina Karya, Ir Heri Mujiono menambahkan, perhitungan progres gedung setda 75 persen. Ia menargetkan hingga akhir tahun ini sudah mencapai 80 persen. \"75 persen memang belum termasuk material yang sudah ada. Ya kita targetnya akhir tahun sudah 80 persen,\" ujarnya. Mengenai tambahan waktu, Heri menyarankan pengembang untuk memaksimalkan 50 hari tersebut. Sehingga, seluruh pekerjaan dapat selesai hingga bangunan bisa digunakan secara maksimal. \"Memaksimalkan para pekerja juga untuk lanjut kerja sampai selesai,\" sarannya. Selain gedung setda, proyek infrastruktur lainnya yang memerlukan tambahan waktu adalah peningkatan Jl Cipto Mangunkusumo. Pengerjaan jalan tersebut sempat terhenti. Pantauan Radar, betonisasi di jalan tersebut kembali dilanjutkan. \"Tanggal 27 Desember malam kita targetkan selesai, karena betonisasi tinggal 40 meter lagi,\" ujar Project Manager PT Tidar Sejahtera, Darsito. Dari perjanjian kontrak, proyek peningkatan Jl Cipto berakhir pada 28 Desember. Sebagai pelaksana proyek, PT Tidar Sejahtera mengajukan tambahan waktu 14 hari kerja. \"Kalau sekarang terhitung progresnya sudah 93 persen, tapi kita ajukan tambahan waktu untuk antisipasi,\" tuturnya. Selain betonisasi, proyek peningkatan Jl Cipto juga dilakukan dengan perbaikan trotoar. Trotoar tersebut akan dibuat jalur khusus disabilitas. Tak hanya gedung setda dan peningkatan Jl Cipto, perbaikan Stadion Bima pun ada tambahan waktu selama 10 hari. Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Cirebon, Ir Budi Raharjo MBA mengatakan, untuk perbaikan Stadion Bima, pengembang sudah mengajukan adendum dengan tambahan waktu 10 hari. \"Sudah adendum 10 hari,\" ujarnya. Budi berharap, dengan penambahan waktu tersebut, perbaikan Stadion Bima Cirebon dapat sesuai dengan spek dan dapat dimanfaatkan keberadaannya sebagai sarana olahraga. \"Tambahan waktu yang diberikan semoga cukup sampai finishing,\" harapnya. Seperti yang diketahui, perbaikan renovasi sarana olahraga Stadion Bima terbagi menjadi beberapa pekerjaan. Seperti pekerjaan lapangan yakni lapangan sepak bola, lintasan atletik, dan pagar dalam serta saluran dalam lapangan. Renovasi Stadion Bima yang memasuki massa addendum, pengerjaannya sudah 95 persen. Dengan sisa tambahan waktu yang hanya sehari lagi, diharapkan pekerjaan sudah rampung seluruhnya.  Penanggungjwab proyek, Doni mengungkapkan, pengerjaan dikebut hingga malam demi mencapai target. Saat ini pekerja tengah memasang tempat duduk di tribun VVIP dan VIP. Setelah itu menyisakan pemasangan lintasan atletik, garis lapangan dan gawang. Selebihnya pekerjaan finishing. Secara keseluruhan bangunan, semua sudah terpasang. Mulai dari ruang tiket, komentator, area basement dan toilet. “Pemasangan listrik juga sudah,” ucap Doni, kepada Radar, Senin (25/12). Pekerjaan fisik di luar stadion seperti pengaspalan, pemagaran, dan perbaikan saluran air serta trotoar juga berhasil dikerjakan. Diperkirakan maksimal 27 Desember seluruhnya sudah tuntas termasuk pembersihan sisa bangunan. Pantauan Radar, banyak yang berbeda dari Stadion Bima saat ini. Selain pergantian rumput, tampilan fisik bangunan jauh lebih baik. Begitu juga area sekeliling yang kini aspalnya mulus. Tetapi untuk lapangan diperkiralan belum bisa digunakan untuk umum. Sebab, masih ada masa perawatan lumput hingga enam bulan ke depan. Dengan gangguan cuaca belakangan ini, Doni menyebut pekerjaan relatif cepat. Dengan luas area dan banyaknya item pekerjaan, kontraktor menurunkan 160 pekerja. Andai tidak terganggu cuaca, diyakini bisa rampung sesuai dengan waktu kontrak. Asisten Daerah Ekonomi dan Pembangunan, Ir H Yoyon Indrayana MT meyakini pekerjaan Stadion Bima bisa rampung dengan 10 hari. Apalagi pengajuan tambahan hari disampaikan oleh kontraktor yang mengerjakan. “Waktu saya tanya cukup 10 hari? Ternyata bilangnya cukup. Ya mudah-mudahan selesai pas addendum-nya habis,” katanya. Sementara untuk Gedung Sekretariat Daerah (Setda), pemkot juga memastikan memberi addendum. Meski demikian, diakui pemberian addendum ini belum disertai dengan pembahasan progres pekerjaan terakhir. Sehingga pemkot sendiri belum mengetahui berapa sebenarnya persentase pekerjaan gedung delapan lantai itu. (mik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: